Internasional

Muhammad Yunus Pimpin Pemerintahan Transisi Bangladesh

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
07 Agustus 2024 13:30
Muhammad Yunus Pimpin Pemerintahan Transisi Bangladesh
Mahasiswa Bangladesh meminta penerima hadiah Nobel Dr. Mohammad Yunus, menjadi penasihat utama pemerintahan transisi Bangladesh/HO-Anadolu/www.aa.com.tr

DHAKA - Muhammad Yunus, satu-satunya peraih Nobel dari Bangladesh, akan memimpin pemerintahan transisi negara tersebut setelah kejatuhan dramatis Perdana Menteri Sheikh Hasina. Keputusan ini, yang dikonfirmasi oleh sekretaris pers presiden Joynal Abedin pada Selasa (6/8/2024), dicapai dalam pertemuan antara Presiden Mohammad Shahabuddin, para kepala angkatan bersenjata, dan pemimpin Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi yang telah memimpin protes antipemerintah selama beberapa minggu.

Pertemuan tersebut berlangsung setelah 13 koordinator gerakan mengunjungi kediaman resmi presiden pada Selasa malam untuk membahas situasi dan rencana pemerintahan sementara dengan Shahabuddin. Kemudian, para panglima angkatan darat, laut, dan udara turut bergabung. Pada Senin (5/8), Sheikh Hasina mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan melarikan diri ke India. Kabinet pun dibubarkan tak lama setelah itu.

Setelah pengunduran dirinya, Kepala Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, menyampaikan pidato yang mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara untuk memerintah negara tersebut. Kemudian pada Selasa, Presiden Shahabuddin membubarkan parlemen negara itu.

Sheikh Hasina meninggalkan negaranya ketika para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran dirinya menyerbu kediaman resmi perdana menteri di Dhaka. Harian lokal Parthom Alo melaporkan bahwa Hasina, bersama saudara perempuannya Sheikh Rehana, berangkat ke Benggala Barat di India.

Putri pendiri Bangladesh yang berusia 76 tahun itu telah memerintah negara berpenduduk 170 juta jiwa sejak 2009. (ant) 
 
4o


Berita Lainnya