Laporan Gaza

Menteri Spanyol Belarra: Jangan Libatkan Kami Dalam Genosida di Gaza

Redaksi — Satu Indonesia
29 Oktober 2023 11:48
Menteri Spanyol Belarra: Jangan Libatkan Kami Dalam Genosida di Gaza
Sejumlah demonstran meneriakkan slogan di depan seorang tentara Israel saat berlangsung demosntrasi menentang kesepakatan Uni Emirat Arab dengan Israel untuk memulihkan hubungan, di Haris dekat Salfit di Tepi Barat yang diduduki Israel, Jumat (14/8/2020) (Foto: ANTARA)

LONDON - Penjabat Menteri Hak Sosial Spanyol Ione Belarra pada Sabtu (28/10/23) mengeluarkan seruan penuh semangat ke negara-negara Uni Eropa, mengajak mereka untuk menanggapi eskalasi serangan oleh Israel di wilayah utara Gaza dan kawasan lainnya.

"Setelah malam yang mengerikan di Gaza ini, saya punya pesan yang sangat sederhana namun sangat penting untuk para pemimpin Eropa. Jangan membuat kami terlibat dalam genosida. Bertindak. Jangan atas nama kami," katanya dalam pesan video di X.

Menyoroti gawatnya situasi, Belarra menekankan bahwa Israel telah memutus semua saluran komunikasi di Jalur Gaza, menduga bahwa ini adalah upaya yang disengaja untuk menutupi kekejaman yang dilakukan.

Belarra lebih jauh menggarisbawahi bahwa banyak warga Eropa yang sangat prihatin mengenai situasi tersebut dan bertanya: "apakah tidak ada seorang pun yang akan berbuat sesuatu atas apa yang terjadi di Gaza?"

Belarra mengemukakan beberapa langkah konkrit yang menurutnya harus diambil oleh negara-negara Eropa.

Dia menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, menerapkan sanksi ekonomi sebagai tindakan pencegahan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan yang sedang berlangsung, dan mendukung penuntutan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.

Tentara Israel pada Jumat melebarkan serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang berada dalam serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober.

Lembaga bantuan internasional mengatakan mereka kehilangan kontak dengan staf di Gaza setelah Israel memutuskan jaringan internet dan komunikasi.

Setidaknya 7.703 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel, sebanyak 70 persen di antara yang tewas adalah wanita dan anak-anak, menurut angka resmi. Korban tewas di pihak Israel tidak lebih dari 1.400 jiwa.

2,3 juta penduduk Gaza saat ini bergulat dengan makanan, air, dan obat-obatan yang kian menipis akibat pengeboman masif Israel dan blokade total di wilayah kantung tersebut.

Majelis Umum PBB telah menyerukan gencatan kemanusiaan segera, dengan 120 negara memberikan suara untuk resolusi yang diajukan oleh Yordania. Namun, Israel menolaknya. (ant)


Berita Lainnya