Gaya Hidup

Mengejutkan! Riset Membuktikan Begadang Bikin Otak Tambah Cerdas 

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 Juli 2024 15:30
Mengejutkan! Riset Membuktikan Begadang Bikin Otak Tambah Cerdas 
Ilustrasi pria bekerja malam hari.

JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan orang yang lebih aktif di malam hari cenderung memiliki performa lebih baik dalam tes kognitif dibandingkan dengan mereka yang aktif di pagi hari. Dilansir dari Hindustan Times, hasil penelitian ini menemukan individu yang sering begadang umumnya memiliki skor kognitif yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih suka bangun pagi.

Studi yang dilakukan di Inggris dan diterbitkan pada 11 Juli 2024 di jurnal BMJ Public Health, melibatkan lebih dari 26.000 peserta yang telah menyelesaikan berbagai tes kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana berbagai aspek tidur—termasuk durasi, pola, dan kualitas—mempengaruhi ketajaman mental dan kemampuan kognitif secara keseluruhan.

Penelitian menemukan tidur selama 7-9 jam per malam adalah waktu optimal untuk fungsi otak. Selain itu, kronotipe seseorang juga berpengaruh terhadap skor tes mereka. "Orang dewasa yang lebih aktif di malam hari cenderung memperoleh hasil yang lebih baik pada tes kognitif dibandingkan dengan mereka yang aktif di pagi hari," jelas penulis utama Raha West dari Imperial College London.

"Kronotipe ini bukan sekadar preferensi pribadi, tetapi dapat mempengaruhi fungsi kognitif kita," tambahnya. Namun, ini tidak berarti bahwa orang yang bangun pagi memiliki kinerja kognitif yang buruk. Temuan ini mencerminkan tren umum di mana mayoritas orang dengan kronotipe malam memiliki kognisi yang lebih baik, menurut West.

Kronotipe juga dapat berubah seiring bertambahnya usia. Feifei Wang, pakar tidur dari Universitas Eötvös Loránd di Budapest, menjelaskan anak-anak cenderung menjadi tipe pagi, remaja dan dewasa muda lebih sering menjadi tipe malam, sementara orang dewasa yang lebih tua sering kembali ke tipe pagi.

"Kombinasi faktor genetik, hormonal, lingkungan, dan gaya hidup menentukan apakah seseorang lebih aktif di pagi atau sore hari, dan faktor-faktor ini berinteraksi untuk membentuk kronotipe seseorang," kata Wang. Meski begitu, pakar tidur Ignacio Estevan mengingatkan bagi pelajar, kebiasaan begadang bisa mengakibatkan kegagalan dalam ujian. Orang yang tidur cukup umumnya memiliki hasil yang lebih baik.

Estevan menekankan pentingnya tidur untuk pembelajaran dan fungsi kognitif yang optimal. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Wang merekomendasikan menjaga jadwal tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang gelap dan tenang, mencoba untuk rileks, menghindari kafein atau stimulan di malam hari, serta mengurangi paparan cahaya sebelum tidur. (ant)
 
 


Berita Lainnya