Internasional

Media Bocorkan Rencana Tentara Israel Siap Invasi Rafah dalam 72 Jam

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 April 2024 20:30
Media Bocorkan Rencana Tentara Israel Siap Invasi Rafah dalam 72 Jam
Tentara Israel terlihat dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024.

ANKARA - Media Israel pada Selasa melaporkan bahwa tentara Israel bersiap untuk menginvasi Rafah di selatan Jalur Gaza dalam waktu 72 jam jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai. Situs berita Israel Ynet melaporkan Kepala Staf militer Israel, Herzi Halevi, membenarkan rencana serangan militer ke Rafah dengan rencana memindahkan warga sipil ke wilayah di tengah Jalur Gaza.

Sebuah sumber tanpa nama dikutip situs itu menyatakan tank-tank dan pasukan Israel telah bersiap di perbatasan Gaza, menunggu lampu hijau untuk menyerang. Situs tersebut menambahkan bahwa 48 hingga 72 jam ke depan sangat penting dalam mencapai kesepakatan dengan Hamas atau memulai serangan terhadap Rafah. Pada Senin, media Israel melaporkan bahwa delegasi Israel dijadwalkan bertemu dengan pejabat keamanan Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Mesir juga telah mengkonfirmasi adanya usulan baru untuk gencatan senjata di Gaza yang diblokade.

"Ada usulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi. Mesir telah menjadi tuan rumah perundingan antara delegasi Israel dan Hamas untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Rafah merupakan kawasan terakhir di wilayah tersebut di mana Israel belum secara resmi mengumumkan invasinya untuk melanjutkan serangan terhadap warga Palestina.

Hamas diperkirakan menyandera sekitar 130 warga Israel, sementara Israel menahan sekitar 9.100 warga Palestina di penjara mereka. Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut sebagai imbalan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv. Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya