Metropolitan

Libur Lebaran, Enaknya Kunjungi Museum Batik di TMII

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 April 2024 12:00
Libur Lebaran, Enaknya Kunjungi Museum Batik di TMII
Tim Museum Batik Indonesia menjelaskan kepada para pelajar terkait sejarah batik.

JAKARTA - Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU-MCB) menjadikan Museum Batik Indonesia sebagai salah satu pilihan lokasi wisata di Jakarta selama libur Lebaran 1445 Hijriah, terutama bagi mereka yang berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Museum ini menawarkan pengalaman memukau bagi pengunjung dengan memperkenalkan keindahan dan koleksi batik Indonesia yang kaya. Sebagai destinasi wisata edukasi, museum ini memamerkan pameran yang mengagumkan tentang kekayaan budaya batik Indonesia, menarik minat para pencinta seni dan budaya.

Sebagai pusat pelestarian batik di Indonesia, Museum Batik Indonesia juga dapat menjadi wadah yang penting dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal maupun internasional.

Museum ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung yang ingin merasakan keindahan dan makna yang terkandung dalam setiap motif batik yang dipamerkan.

Selama libur Lebaran, Museum Batik Indonesia tetap beroperasi reguler pada hari Selasa sampai Minggu. Museum sempat tutup pada 10 dan 11 April 2024 atau hari pertama dan kedua Idulfitri 1445 Hijriah.

Museum Batik Indonesia didirikan sebagai wujud tindak lanjut atas penetapan batik Indonesia sebagai daftar representatif warisan budaya tak benda kemanusiaan dari UNESCO pada 2 Oktober 2009. Pemerintah lantas merasa perlu untuk mendirikan tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik menjadi jati diri dan identitas Bangsa Indonesia.

Museum Batik Indonesia kemudian mulai dibangun pada 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan selesai dibangun pada 2018. Saat ini, pengelolaannya berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Secara arsitektural, bentuk denah bangunan Museum Batik Indonesia menyerupai lipatan kain. Pada bagian depan bangunan museum dihias dengan beberapa motif batik, salah satunya adalah motif Kawung.

Ruang pameran tetap Museum Batik Indonesia terbagi menjadi tujuh, yaitu Ruang Sejarah Batik Nusantara, Ruang Khazanah Batik Nusantara, Ruang Teknik Pembuatan Batik, Ruang Penggunaan Batik secara Tradisional, Ruang Perkembangan Batik, Galeri Kemasyhuran, dan Ruang Kesimpulan. (ant)
 
 
 
 

 
 


Berita Lainnya