JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa berkekuatan 6,9 magnitudo yang mengguncang Pulau Kyushu, Jepang, pada Senin (13/01/25).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan komunitas WNI di wilayah terdampak gempa.

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka segera berkoordinasi dengan simpul komunitas WNI di Prefektur Miyazaki, Kumamoto, dan Kochi. Hingga saat ini, tidak ada laporan WNI yang terdampak," ujar Judha, Selasa (14/01/25).

WNI di Daerah Terdampak
Menurut data Kemlu RI, terdapat 2.204 WNI yang tinggal di Prefektur Miyazaki dan 964 WNI di Kochi, dua wilayah yang dekat dengan pusat gempa.

Gempa yang terjadi di Laut Hyuganada dengan kedalaman 30 km ini sempat memicu peringatan tsunami untuk wilayah Pulau Kyushu, Shikoku, Amami, dan beberapa area di Pulau Honshu.

Tsunami Sempat Capai Daratan
Stasiun televisi Jepang, NHK, melaporkan bahwa tsunami dengan ketinggian sekitar satu meter mencapai daratan 30 menit setelah gempa terjadi. Ketinggian air di Pelabuhan Miyazaki tercatat mencapai 20 cm.

Gempa dilaporkan terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat. Meski belum ada laporan kerusakan besar, seorang pria di Kyushu dilaporkan mengalami luka ringan akibat terjatuh dari tangga saat gempa mengguncang.

Langkah Proaktif Kemlu RI
Kemlu RI menegaskan komitmennya untuk terus memantau situasi di Jepang dan memastikan keselamatan WNI di wilayah tersebut.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan memberikan bantuan jika diperlukan," tambah Judha.

Gempa Kyushu: Tidak Ada Korban Jiwa
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan signifikan akibat gempa. Pemerintah Jepang terus memantau situasi di wilayah terdampak. (mul)

#GempaKyushu #WNIJepang #KemluRI #BeritaTerkini #TsunamiKyushu #InfoGempa #WNI #Jepang #Kyushu #KBRI