Internasional

Kemerdekaan Palestina akan Semakin Dekat

Pernyataan Devlet Bahçeli tentang Yerusalem dan Damaskus Picu Kontroversi

Mulyana — Satu Indonesia
26 Desember 2024 16:12
Kemerdekaan Palestina akan Semakin Dekat
Devlet Bahçeli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Istimewa)

TURKIYE — Devlet Bahçeli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) sekaligus sekutu utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kembali membuat pernyataan kontroversial terkait dinamika politik dan militer di Timur Tengah. Dalam pidatonya di hadapan anggota partai pada Senin (24/12/24), Bahçeli menyatakan, “Jika Damaskus telah ditaklukkan, maka penaklukan Yerusalem juga sudah dekat.”

Bahçeli Soroti Strategi Regional Turki
Pernyataan ini disampaikan Bahçeli dengan mengaitkan keberhasilan operasi militer Turki di Suriah utara, yang menurutnya telah melemahkan kelompok-kelompok teroris yang dianggap mengancam stabilitas kawasan.

“Penaklukan bukan hanya soal kekuatan senjata, tetapi juga menyatukan umat Islam di bawah visi yang sama,” ujar Bahçeli. Ia juga menekankan pentingnya Yerusalem sebagai simbol utama perjuangan umat Islam. “Yerusalem adalah hati umat Islam. Jika kita mampu mengatasi ancaman di Damaskus, maka melindungi dan membebaskan Yerusalem bukanlah hal yang mustahil,” tegasnya.

Respons Beragam dan Kritik Internasional
Pernyataan Bahçeli memicu respons beragam, baik di dalam maupun luar negeri. Pendukungnya memuji ucapannya sebagai bentuk tekad dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam. Namun, kritik datang dari oposisi dan pengamat internasional yang menilai pernyataan ini dapat memperburuk ketegangan geopolitik.

Seorang analis politik dari Al Jazeera berpendapat, “Pernyataan seperti ini mengindikasikan ambisi geopolitik Turki yang semakin meningkat. Ini berpotensi memperumit hubungan Turki dengan negara-negara yang memiliki kepentingan strategis di Yerusalem.”

Yerusalem: Simbol Konflik dan Diplomasi
Yerusalem selama ini menjadi pusat konflik Palestina-Israel dan dianggap suci oleh tiga agama besar dunia: Islam, Kristen, dan Yahudi. Pernyataan Bahçeli muncul di tengah meningkatnya ketegangan terkait status kota tersebut, sementara berbagai pihak tengah mendorong langkah diplomasi untuk meredakan konflik.

Meski pernyataan Bahçeli bersifat personal, hal ini mencerminkan retorika politik koalisi Erdogan-Bahçeli yang kerap menempatkan Yerusalem sebagai prioritas dalam pidato-pidato mereka. Namun, hingga kini, pemerintah Turki belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan tersebut.

Implikasi Politik dan Regional
Ucapan Bahçeli diperkirakan akan memperkuat dukungan domestik bagi koalisi Erdogan-Bahçeli menjelang pemilu mendatang. Namun, di sisi lain, hal ini juga berpotensi meningkatkan perhatian internasional terhadap strategi regional Turki, khususnya di Timur Tengah. (mul)

#Yerusalem #Damaskus #Bahçeli #PolitikTurki #GeopolitikTimurTengah #KonflikYerusalem #MHP


Berita Lainnya