Gaya Hidup

Kemenparekraf Puji Film The Big 4 dan KKN di Desa Penari

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Februari 2024 18:00
Kemenparekraf Puji Film The Big 4 dan KKN di Desa Penari
Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf M Amin Abdullah (pertama kanan) di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

JAKARTA - Direktur Industri Kreatif, Musik, Film, dan Animasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), M Amin Abdullah, memberikan apresiasi kepada film The Big 4 dan KKN di Desa Penari.

Dalam acara diskusi di Jakarta, Amin Abdullah menyebut film The Big 4 memiliki keunggulan dalam menghadirkan genre baru yang merupakan perpaduan antara komedi dan aksi. Sementara itu, KKN di Desa Penari diapresiasi karena mampu menyelipkan nilai moral ke dalam film horor.

Amin menekankan  produksi film KKN di Desa Penari berhasil menampilkan sisi horor yang khas dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Film tersebut dinilai memiliki alur cerita dan pertunjukan yang berakar pada cerita mistis rakyat yang otentik.

Film KKN di Desa Penari tidak hanya meraih kesuksesan di Indonesia, tetapi juga mencatatkan rekor Box Office di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Hasil studi dari PwC Indonesia dan LPEM Universitas Indonesia menyatakan industri layar di Indonesia memiliki potensi perkembangan yang pesat.

Namun, beberapa faktor seperti keterbatasan tenaga kerja dan kesenjangan keterampilan, infrastruktur yang kurang memadai, tantangan regulasi, dan keterbatasan pendanaan untuk proyek independen dapat menjadi hambatan dalam perkembangannya.

PwC Indonesia dan LPEM Universitas Indonesia juga menyarankan beberapa kebijakan strategis untuk mendukung industri layar di Indonesia, seperti penyederhanaan dan pembaruan regulasi untuk memperlancar urusan perizinan, penegakan hukum terkait Hak Atas Kekayaan Intelektual, dan penyediaan dukungan pariwisata.

Selain itu, disarankan juga opsi kebijakan seperti pembaharuan dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia melalui pendidikan film, investasi pada komunitas, tawaran insentif untuk menarik investor global dan lokal ke industri layar, serta pengadaan lokakarya inkubasi film. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya