Gaya Hidup

Kelas Menengah, Utanglah dengan Bijak!

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
16 September 2024 10:30
Kelas Menengah, Utanglah dengan Bijak!
Pekerja kantor tengah berjalan pulang di Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

JAKARTA - Perusahaan konsultan audit dan pajak, Grant Thornton Indonesia, menyatakan perencanaan keuangan yang baik dapat membantu masyarakat kelas menengah menghadapi tekanan ekonomi saat ini. Mereka menyarankan langkah-langkah seperti diversifikasi pendapatan, pengelolaan utang yang bijak, dan peningkatan literasi keuangan untuk dapat bertahan bahkan tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

"Penurunan jumlah kelas menengah menjadi tantangan serius yang membutuhkan solusi menyeluruh. Namun, dengan perencanaan keuangan yang tepat, kelas menengah tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang," ujar CEO Grant Thornton, Johanna Gani, di Jakarta, Senin. Johanna menyoroti tekanan ekonomi yang berubah dengan cepat bisa sangat membebani kelas menengah. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah di Indonesia turun dari 57,4 juta pada 2019 menjadi 47,9 juta di tahun 2024. Penurunan sebesar 9,5 juta orang atau sekitar 16,5 persen ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan harga dan perubahan gaya hidup yang menurunkan daya beli serta tabungan kelas menengah.

Beberapa indikator lain, seperti menurunnya simpanan masyarakat di bank, penurunan penjualan produk konsumsi seperti rokok, serta berkurangnya minat kelas menengah untuk membeli motor baru, turut mengonfirmasi kondisi ini. Johanna juga memberikan beberapa tips bagi masyarakat kelas menengah untuk mengelola keuangan secara lebih baik:

Pertama, stabilkan kondisi keuangan dengan diversifikasi sumber pendapatan, misalnya melalui investasi atau usaha sampingan. Ini harus diiringi dengan peningkatan keterampilan yang relevan untuk meningkatkan daya saing di pasar. Kedua, kelola utang dengan bijak. Hindari mengambil utang baru, terutama yang berbunga tinggi, dan fokus pada pelunasan utang yang sudah ada. Dengan banyaknya kemudahan pinjaman online, perlu dipertimbangkan apakah pinjaman tersebut benar-benar diperlukan atau hanya untuk konsumsi gaya hidup.

"Penting juga untuk mempertimbangkan kemampuan membayar utang agar tidak menjadi beban di masa depan," tambahnya. Ketiga, tingkatkan literasi keuangan. Dengan memahami perencanaan keuangan dan manajemen aset, masyarakat kelas menengah dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait keuangan mereka.

Grant Thornton juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang mendukung kelas menengah. "Edukasi keuangan yang inklusif dan akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan merupakan kunci dalam menghadapi tantangan ini," pungkas Johanna. (ant)
 


Berita Lainnya