JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta melaksanakan Operasi Bina Tertib Praja mulai 1 hingga 31 Agustus 2024. Operasi ini bertujuan untuk menertibkan juru parkir liar, pak ogah, pengemis, pengamen, dan pedagang asongan yang dapat mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas di wilayah tersebut.

"Kami akan melakukan penindakan dengan penuh hormat, santun, dan humanis, sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP)," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, saat memimpin apel pasukan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Kamis. Arifin menekankan bahwa tidak akan ada pendekatan arogan dalam operasi ini. Tujuannya adalah menjadikan Jakarta lebih tertib, terutama di jalan-jalan.

Dalam apel yang dihadiri oleh 350 personel Satpol PP, Arifin mengingatkan bahwa kehadiran anggota di Jakarta harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga nama baik Satpol PP. Target Operasi Bina Tertib Praja adalah para pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang tersebar di 282 jalan di DKI Jakarta. Pelanggar akan diberikan sanksi berupa surat peringatan dan edukasi bahwa kegiatan mereka melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Data pelanggar akan dicatat, termasuk nama lengkap, NIK, alamat sesuai KTP, dan alamat domisili. "Jika setelah pengawasan mereka kembali melanggar, mereka akan ditertibkan dan dititipkan di panti Dinas Sosial untuk proses tipiring (tindak pidana ringan)," ujar Arifin. Arifin berharap melalui operasi ini, masyarakat semakin sadar dan patuh terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Ia juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama menciptakan Jakarta yang nyaman dan tertib. (ant)