Laporan Gaza

Jerman Desak Lebanon dan Israel Berhenti Perang di Perbatasan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
26 Juni 2024 22:30
Jerman Desak Lebanon dan Israel Berhenti Perang  di Perbatasan
Warga memeriksa bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Al-Habbariyah, Lebanon, (27/3/2024). Sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka pada Rabu (27/3) akibat serangan Israel terhadap sebuah pusat bantuan dan kedaruratan di Lebanon selatan, kata sejumlah narasumber militer Lebanon kepada Xinhua.

BEIRUT - Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, pada Selasa (25/6/2024), meminta Lebanon dan Israel untuk meredakan ketegangan di perbatasan antara kedua negara.

Baerbock menyatakan bahwa situasi di sepanjang Garis Biru, yang menjadi perbatasan antara Israel dan Lebanon, sangat sensitif dan berisiko tinggi. Ia menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak untuk meredakan ketegangan tersebut. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Beirut.

Menlu Jerman juga menyerukan pencapaian gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diharapkan akan mempengaruhi juga gencatan senjata di selatan Lebanon. Di sisi lain, Perdana Menteri Mikati mengungkapkan kunjungan Menteri Jerman ke Lebanon ini, yang merupakan kunjungan ketiga dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan minat besar Jerman terhadap Lebanon, stabilitasnya, dan pentingnya menghindari risiko konflik lebih lanjut.

Mikati menegaskan pendekatan utama untuk mengembalikan ketenangan di selatan Lebanon bergantung pada penghentian agresi Israel yang telah berlangsung selama beberapa bulan, serta penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Resolusi ini mengamanatkan penghentian permusuhan antara Israel dan Hizbullah setelah perang selama 33 hari pada Juli 2006.

Lebanon juga mengapresiasi peran aktif Jerman dalam UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) dan kerja sama yang berkelanjutan antara Jerman dan angkatan bersenjata Lebanon. Mikati menekankan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza, menyatakan gencatan senjata menyeluruh, kembali ke solusi dua negara, dan memberikan hak-hak yang pantas bagi rakyat Palestina.

Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel meningkat akibat serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel. Sementara itu, Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan setidaknya 37.600 orang sejak 7 Oktober 2023. Hizbullah telah menyatakan kesiapannya untuk menghentikan serangan mereka terhadap Israel jika Tel Aviv mengakhiri serangannya terhadap Gaza. (ant)
 
 


Berita Lainnya