JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan banjir di empat rukun tetangga (RT) di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mencapai ketinggian hingga 260 cm pada Sabtu pagi pukul 09.00 WIB.

"Empat RT di Pejaten Timur terendam banjir dengan ketinggian antara 190 hingga 260 cm akibat luapan Kali Ciliwung," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu. Selain Pejaten Timur, banjir juga melanda enam RT di Rawajati, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air antara 80 hingga 90 cm, juga akibat luapan Kali Ciliwung.

Di Jakarta Timur, banjir menggenangi 27 RT, terdiri dari empat RT di Bidara Cina dengan ketinggian air 80 hingga 120 cm, 18 RT di Kampung Melayu dengan ketinggian 30 hingga 150 cm, dua RT di Balekambang dengan ketinggian 60 cm, dan tiga RT di Cawang.

Sementara itu, di Jakarta Utara, satu RT di Pluit terendam air setinggi 15 cm akibat banjir rob. Beberapa wilayah yang banjirnya sudah surut adalah satu RT di Penjaringan dan satu RT di Pluit. Hingga pukul 09.00 WIB, BPBD mencatat jumlah RT yang terendam banjir meningkat dari 31 menjadi 38 RT atau 0,124 persen dari total 30.772 RT di wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan siaran pers BMKG, terdapat peringatan dini banjir rob pada 21-29 Mei 2024 akibat fenomena fase bulan baru pada 21 Mei 2024 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di pesisir utara Jakarta.

Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (24/5/2024) menyebabkan kenaikan status Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.16 WIB, Pos Pantau Depok menjadi siaga 3 (Waspada) pada pukul 23.00 WIB, dan menjadi siaga 2 (Siaga) pada Sabtu (25/5) pukul 00.00 WIB. Pintu Air Manggarai juga berada dalam status siaga 3 (Waspada) pada Sabtu (25/5) pukul 06.00 WIB, mengakibatkan genangan di beberapa wilayah DKI Jakarta. (ant)