YERUSALEM - Surat kabar Jerusalem Post melaporkan sebuah pesawat tempur jarak jauh Israel menembakkan rudal ke aset Angkatan Udara Iran di provinsi Isfahan, Iran tengah. Namun, harian itu tidak mencantumkan sumber dari informasi tersebut.

Di sisi lain, sejumlah media Iran melaporkan pada Jumat pagi pertahanan udara diaktifkan terhadap obyek mencurigakan di beberapa kota, termasuk Isfahan, di tengah laporan mengenai dugaan serangan Israel. Kantor Berita semi-resmi Mehr melaporkan bahwa tiga drone hancur di langit Isfahan. Televisi pemerintah Iran membenarkan adanya "ledakan besar" di Isfahan, tetapi menyatakan bahwa tidak ada fasilitas nuklir yang terdampak atau menjadi target di pusat kota.

Media Amerika Serikat, yang mengutip sejumlah pejabat, mengatakan Israel telah melakukan serangan di dalam Iran. Namun, belum ada tanggapan dari pejabat Israel terkait laporan mengenai serangan di dalam Iran. Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat setelah Teheran melancarkan serangan pesawat tak berawak dan rudal sebagai balasan atas serangan yang terjadi pada 1 April di konsulat Iran di Suriah, yang menewaskan tujuh penasihat militer.

Israel, yang belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, telah berjanji akan memberikan tanggapan militer terhadap serangan yang dilakukan Iran pada akhir pekan lalu.

Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki pesawat F-35 buatan Amerika Serikat yang mampu mencapai Iran sambil menghindari deteksi radar. Para pejabat Israel sebelumnya telah mengisyaratkan dalam beberapa tahun terakhir tentang kemungkinan menggunakan pesawat jenis ini dalam serangan ke Iran. (ant)