Metropolitan

Heru Ngaku Kewalahan Jika Hujan Empat Jam Guyur Jakarta

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 Maret 2024 16:00
Heru Ngaku Kewalahan Jika Hujan Empat Jam Guyur Jakarta
Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengungkapkan Jakarta akan mengalami banjir di beberapa wilayah jika curah hujan selama empat jam melebihi 180 milimeter (mm) per hari.

"Di Jabodetabek, termasuk Jakarta, kemarin intensitas hujan 200 mm/hari. Sebanyak 180 mm/hari saja, kita DKI ini kalau hujan empat jam sudah kewalahan," kata Heru di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin. Heru juga meminta maaf dan meminta warga Jakarta untuk memaklumi jika terdapat wilayah yang banjir lebih dari 24 jam.

"Jadi, mohon dimaklumi dan saya mohon maaf di Jakarta Barat, kemarin juga banjir lebih dari 24 jam, tapi kan kita sudah atasi," ujar Heru. Menurut Heru, banjir di Jakarta disebabkan tidak hanya oleh curah hujan tinggi tetapi juga oleh kiriman banjir dari wilayah Bodetabek dan banjir rob. Oleh karena itu, Heru berharap Jakarta tetap dalam kondisi yang aman dan banjir di beberapa titik bisa secepatnya teratasi dengan baik bersama pemangku kepentingan terkait.

Heru juga menyinggung tentang efektivitas Proyek Sodetan Ciliwung, yang menurutnya dapat mengatasi banjir di Jakarta. "Karena rob dan air hujan yang tadi 200 mm/hari lantas juga ada kiriman termasuk yang di Hek. Yang di Hek juga ada kiriman dari Bogor. Mudah-mudahan kita bisa atasi. Ya Sodetan Ciliwung juga masih efektif, dibuka terus," ucap Heru.

Sebelumnya, Heru menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki ratusan pompa untuk mempercepat surutnya banjir. "Kita perlu embung cukup banyak, perlu pompanisasi yang saat ini pompa portabel ada sekitar 580 dan semuanya aktif, hanya ada 10 yang sedang perbaikan ringan," kata Heru usai meninjau pipanisasi PAM Jaya di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau mulai terjadi pada April dan puncaknya terjadi pada Juli-Agustus 2024. Prediksi musim kemarau di Jakarta mundur hingga Mei 2024. Menanggapi hal itu, Heru berharap curah hujan di Jakarta tetap normal hingga musim kemarau. (ant)
 
 
 
 
 


Berita Lainnya