Gaya Hidup
Hacker Korea Utara Bobol Indodax sampai Rugi Ratusan Miliar
JAKARTA - CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan layanan platform crypto exchange Indodax tidak dapat diakses sejak 11 September lalu karena indikasi adanya akses ilegal dan insiden keamanan pada server mereka. Akibat insiden ini, perusahaan mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
Menurut Oscar, peretasan tersebut dilakukan oleh hacker yang terafiliasi dengan Korea Utara atau Democratic People's Republic of Korea (DPRK). “Berdasarkan analisis dari salah satu lembaga keamanan kripto terkemuka dunia yang membantu kami saat ini, serangan ini terindikasi terafiliasi dengan DPRK (Korea Utara),” jelasnya.
Oscar menambahkan bahwa kelompok hacker dari DPRK sebelumnya telah banyak menargetkan crypto exchange global dengan likuiditas besar. Untuk menangani insiden ini, Indodax telah bekerja sama dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri dan juga berkoordinasi dengan Bappebti dan OJK.
“Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman global yang serius. Oleh karena itu, kami telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini secara cepat dan efektif,” kata Oscar. Meskipun demikian, investor dan member Indodax masih harus bersabar menunggu hingga sistem platform kembali normal. Pihak manajemen Indodax membutuhkan beberapa hari untuk memperbaiki celah keamanan sebelum layanan bisa dibuka kembali.
Indodax, yang bergerak di bidang teknologi blockchain dan perdagangan aset kripto seperti Bitcoin, belum dapat diakses pada Sabtu pagi. Namun, Oscar memastikan bahwa aset para member tetap aman. “Saldo aset kripto dan rupiah di akun Indodax tetap 100 persen aman. Kami telah mengambil langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa tidak ada dana member yang terpengaruh oleh serangan ini,” tegasnya.
Saat ini, total aset kripto yang dikelola oleh Indodax mencapai lebih dari Rp11,5 triliun, dengan nilai yang lebih besar dari jumlah saldo member, sehingga Oscar memastikan saldo member aman. “Setelah maintenance selesai, sistem Indodax akan kembali beroperasi normal. Saldo aset member, baik dalam bentuk rupiah maupun kripto, akan tetap sama seperti sebelumnya,” tutupnya, sambil menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. (ant)