Gaya Hidup

Gamer Indonesia Bersatu Siapkan Industri Gim Tanah Air

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 Juni 2024 11:00
Gamer Indonesia Bersatu Siapkan Industri Gim Tanah Air
Para pengunjung festival gim Gamechanger 2024 di Goethe-Institut Jakarta, Sabtu (29/6/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)

JAKARTA - Asosiasi Game Indonesia (AGI) menyelenggarakan festival game bernama Gamechanger di Goethe-Institut Jakarta, yang menyoroti potensi game dalam menyampaikan pesan sosial sekaligus sebagai sumber hiburan.

Festival ini, yang juga bekerja sama dengan Indonesian Women in Game dan The Lazy Monday, mengusung tema "Gim untuk Dampak Sosial". “Kami membuat festival mini di mana orang-orang bisa bermain game dengan pesan moral yang baik dan dampak sosial. Ada juga lokakarya untuk mengetahui proses pembuatan game, sebagai jembatan bagi mereka yang tidak hanya suka main game, tapi juga ingin berkarya di industrinya,” ujar Deputi Pengembangan Talenta AGI, Ibnu Raziq.

Seiring perkembangan zaman, game video yang awalnya hanya berfungsi sebagai hiburan dan pengisi waktu luang kini telah berkembang lebih luas. Banyak permainan dengan pesan-pesan positif yang mampu mendorong perubahan sosial, mulai dari mempromosikan kesehatan mental hingga meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.

Di beberapa belahan dunia, game mulai digunakan sebagai alat untuk memberikan dampak sosial. Hal inilah yang menjadi latar belakang digelarnya “Gamechanger”. “Game saat ini tidak hanya sekadar untuk hiburan, tapi juga memiliki banyak manfaat, bahkan berdampak baik di lingkungan sosial,” tambah Ibnu.

Pengunjung dapat mencoba memainkan game pilihan berdampak sosial, mengikuti gelar wicara, dan lokakarya bersama para profesional di bidang pengembangan game, serta memainkan koleksi board game, virtual reality (VR), hingga konsol. Delapan game buatan lokal berdampak sosial yang dapat dimainkan pengunjung adalah “A Space for the Unbound” (Toge Productions & Mojiken), “Pamali” (Storytale), “Samudra” (Khayalan Arts), “The Sun Shines Over Us” (Eternal Dreams & Niji Games), “Hello Goodboy” (Rolling Glory), "Matchmaker Agency" (MelonCat & Niji Games), “In the Days of My Life” (Redamantine Studio), dan “Taksa: Jebakan Literasi di Tengah Sumirnya Informasi” (EngageMedia).

Festival ini juga menyajikan tiga gelar wicara dan satu lokakarya. Gelar wicara pertama bertema "Lebih dari Sekadar Gim", mengundang narasumber dari pengembang game untuk membahas mengapa mereka memilih mengangkat tema sosial dalam game mereka. Gelar wicara kedua, "Perempuan Penggerak Industri Gim", menampilkan narasumber berpengalaman dalam mengembangkan game untuk membahas peran dan tantangan perempuan di industri game Indonesia serta menginspirasi perempuan yang ingin berkarier sebagai pengembang game.

Gelar wicara terakhir bertema "Gaming the Climate Crisis", membahas bagaimana game video mengambil isu krisis iklim sebagai tema sentralnya. Lokakarya yang digelar membahas proses mematangkan ide untuk membuat sebuah game, dipandu oleh Dimas Novan, Game Director dari “A Space for the Unbound” yang dinominasikan sebagai "Games with Impact" pada ajang The Game Awards 2023.

Festival Gamechanger merupakan kolaborasi AGI dengan Goethe-Institut Indonesien. Melalui lokakarya dan gelar wicara, Festival Gamechanger bertujuan memberdayakan calon pengembang game Indonesia dengan keterampilan yang relevan, sekaligus membangun komunitas game yang inklusif bagi individu yang berbagi minat terhadap game.

“Festival ini ingin menyatukan para gamer dan pengembang game dari berbagai latar belakang untuk berbagi hasrat mereka terhadap game serta membangun jaringan satu sama lain," kata Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Stefan Dreyer. (ant)
 
 


Berita Lainnya