Laporan Gaza

Dukung Penuh Palestina, Kolombia Tekad Buka Kedubes di Ramallah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 Mei 2024 15:30
Dukung Penuh Palestina, Kolombia Tekad Buka Kedubes di Ramallah
Masyarakat berpartisipasi dalam sebuah aksi unjuk rasa untuk mendukung Palestina di London, Inggris, pada 11 November 2023. (Xinhua/Li Ying)

BOGOTA - Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, mengumumkan pada Rabu (22/5/2024) Presiden Kolombia, Gustavo Petro, telah memerintahkan pembukaan kedutaan besar di Kota Ramallah, Palestina.

"Pesiden Petro telah memberikan instruksi kepada kami untuk mendirikan kedutaan Kolombia di Ramallah. Itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil," kata Murillo kepada wartawan. Pengumuman ini muncul setelah pemerintahan Petro menarik diplomat-diplomatnya dari Israel dan memutuskan hubungan dengan negara tersebut pada 2 Mei setelah menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai "genosida".

Niat pembukaan kedutaan besar di Palestina diumumkan oleh Petro pada 20 Oktober tahun lalu, saat bertemu dengan Duta Besar Israel, Gali Dagan, dan Duta Besar Palestina, Raouf Almalki. Menurut Murillo, Presiden juga memimpin pertemuan para pemimpin di Saint Vincent dan Grenadines, yang disepakati untuk menerapkan strategi agar Palestina diakui sebagai negara yang berhak penuh di hadapan PBB.

"Kami yakin semakin banyak negara yang mengakui Palestina, dan ini tidak merugikan Israel atau Yahudi," kata Murillo. "Perserikatan Bangsa-Bangsa sepakat dalam konteks perjanjian Oslo bahwa solusi dua negara akan diciptakan, dan jika diperlukan dua negara, Palestina perlu diakui sebagai negara penuh," ujar Menlu, menambahkan.

Pengumuman ini dibuat pada hari yang sama ketika Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengumumkan mereka akan bersama-sama mengakui Negara Palestina pada 28 Mei. Kolombia mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada 3 Agustus 2018, pada masa pemerintahan Juan Manuel Santos. (ant)


Berita Lainnya