Internasional

Biden Paranoid? Sebut Mobil China Bisa Mata-matai Orang Amerika

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
02 Maret 2024 12:30
Biden Paranoid? Sebut Mobil China Bisa Mata-matai Orang Amerika
Model berdiri di samping mobil listrik BYD Seal yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Kamis (29/2/2024) waktu setempat, mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi yang berasal dari Tiongkok dan "negara-negara lain yang menjadi perhatian."

Biden menyatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh laman Carscoops, Jumat, "China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik-praktik yang tidak adil." Ia juga menambahkan Tiongkok siap membanjiri jalanan di Amerika dengan kendaraan berteknologi canggih yang dapat menimbulkan risiko bagi keamanan Nasional.

Presiden AS mengkhawatirkan bahwa kendaraan yang terhubung dari Tiongkok dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga negara AS dan infrastruktur mereka, dan mengirimkan data ini kembali ke Republik Rakyat Tiongkok. Biden menyatakan kendaraan-kendaraan ini dapat diakses dari jarak jauh atau dilumpuhkan.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington telah mengkritik Gedung Putih karena menganggap kendaraan-kendaraan tersebut sebagai ancaman bagi warga Amerika. Namun, Biden menegaskan bahwa Tiongkok memberlakukan pembatasan pada produsen mobil Amerika, sehingga ia mempertanyakan mengapa kendaraan yang terhubung dari Tiongkok harus diizinkan beroperasi di AS tanpa perlindungan. (ant)

Tindakan ini merupakan bagian dari serangkaian pembatasan yang diberlakukan AS terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan alasan kekhawatiran keamanan Nasional. Sebelumnya, AS telah melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok memasuki pasar AS karena kekhawatiran serupa terkait penggunaan data.

Pihak Gedung Putih menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan tindakan apa yang akan direkomendasikan oleh Menteri Perdagangan dalam kasus mobil. Namun, mereka menegaskan bahwa pemerintah memiliki kekuatan hukum yang luas yang berpotensi memiliki "dampak yang besar."

AS telah membatasi kendaraan listrik dengan baterai buatan Tiongkok agar tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, AS juga memberlakukan tarif yang tinggi untuk kendaraan-kendaraan dari Tiongkok, meskipun sedang mempertimbangkan untuk memodifikasi tarif tersebut untuk menargetkan kendaraan-kendaraan Tiongkok yang dirakit di Meksiko, Amerika Utara.

Departemen Perdagangan akan meminta pendapat selama 60 hari ke depan, dan akan mempertimbangkan untuk membuat peraturan setelah periode tersebut berlalu. Penyelidikan ini juga akan mencari tahu lebih jauh tentang kendaraan yang dirakit di AS, termasuk dari mana perangkat lunak mereka berasal. (ant)
 
 
 
 

 


Berita Lainnya