Gaya Hidup
Biadab! Serangan Udara Israel di Beirut Banyak Bunuh Warga Sipil
MOSKOW - Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, menyatakan keprihatinannya atas serangan udara Israel yang baru-baru ini terjadi di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
Hennis-Plasschaert juga menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghentikan pertikaian, menurut pernyataan dari Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon pada Selasa (30/7/2024). Sebelumnya pada hari itu, tentara Israel (IDF) mengumumkan mereka melakukan serangan di pinggiran selatan Beirut yang menargetkan seorang "komandan yang bertanggung jawab di Majdal Shams dan yang telah membunuh banyak warga sipil Israel lainnya."
"Koordinator Khusus PBB Jeanine Hennis-Plasschaert sangat prihatin dengan serangan malam ini, yang diklaim oleh Israel, di daerah pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk, yang mengakibatkan banyak korban sipil," kata kantor Koordinator Khusus itu. Hennis-Plasschaert menekankan kembali bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik ini dan mendesak Israel dan Lebanon untuk memanfaatkan semua jalur diplomatik guna kembali berdamai serta berkomitmen pada pelaksanaan resolusi 1701 (2006)," menurut pernyataan kantor tersebut.
Tentara Israel menyatakan pada Sabtu lalu bahwa 12 orang tewas dalam serangan roket di Dataran Tinggi Golan, yang mereka tuduhkan pada Hizbullah. Gerakan Lebanon itu membantah klaim tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel tidak akan membiarkan serangan di Dataran Tinggi Golan tanpa balasan dan Hizbullah akan membayar harga "yang belum pernah mereka bayar sebelumnya." (ant)