Gaya Hidup

Berpeleukan Secara Tulus akan Membuat Anak Bahagia

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
16 Juli 2024 11:30
Berpeleukan Secara Tulus akan Membuat Anak Bahagia
Ilustrasi berpelukan.

JAKARTA - Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika, M.Psi, menyatakan pelukan tulus antara orang tua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai, diterima, dan bahagia.

"Semua anak membutuhkan perasaan dicintai dan diterima. Pelukan dapat menjadi media yang membuat mereka merasa dicintai, memberikan rasa bahagia. Ketika kita memeluk anak, dia akan merasa bahagia," ujar Nirmala. Nirmala menjelaskan masih banyak orang tua yang merasa canggung untuk memeluk anaknya sendiri karena didikan pada zamannya yang menerapkan batasan antara orang tua dan anak. Namun, secara umum, pelukan dapat memberikan manfaat berupa pelepasan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Hormon ini akan membantu menurunkan level stres dan meningkatkan imunitas. Dengan rasa bahagia, suasana hati akan membaik dan organ tubuh akan berfungsi dengan baik.

Pelukan tulus dari orang tua, lanjut Nirmala, dapat memberikan rasa bahagia pada anak-anak, yang merupakan reaksi alami tubuh sebagai sesuatu yang menenangkan dan membuat mereka merasa dihargai. Pelukan selama 10 detik sudah cukup untuk mengisi rasa bahagia anak, asalkan diberikan dengan tulus dan penuh perhatian tanpa distraksi pikiran.

"Secara psikologis, yang penting adalah ketulusan hati. Bisa tidak kita dalam beberapa detik benar-benar hadir, memeluk mereka. Itu lebih penting daripada mengikuti aturan tanpa ketulusan, karena anak-anak lebih membutuhkan kehadiran fisik yang nyata," jelas Nirmala. Nirmala juga menyebutkan anak yang lebih besar tetap membutuhkan pelukan hangat dari orang tua, meskipun lingkungan sekitar sering menilai pelukan berarti manja. Hal ini membuat anak yang sudah memasuki pubertas menjadi lebih jarang ingin dipeluk, terutama di tempat umum.

Karena itu, Nirmala mengingatkan orang tua untuk membiasakan pelukan sebagai hal yang wajar dan sebagai bentuk kasih sayang kepada anak. Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua akan memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain karena tidak terpapar kekerasan. (ant)

"Kita juga harus mengajarinya siapa yang boleh memeluk dan siapa yang tidak, serta jenis pelukan yang diperbolehkan. Ketika anak masih mau dipeluk oleh orang tua, mereka akan merasa aman karena tidak dihakimi," tambahnya. Selain pelukan, orang tua bisa hadir secara fisik dan emosional dengan meluangkan waktu 10 menit untuk bermain dan berinteraksi dengan anak. Nirmala berharap dengan adanya Hari Memeluk Anak Nasional, semakin banyak orang tua yang sadar dan mau memeluk anaknya dengan tulus. (ant)
 

 


Berita Lainnya