JAKARTA - Penyanyi Bernadya tampil memukau di Pestapora 2024 dengan busana bernuansa tradisional. Ia mengenakan kebaya hitam dipadukan dengan rok batik cokelat. Penampilannya kali ini terinspirasi oleh keinginannya untuk melestarikan budaya, meskipun ia mengaku tidak memiliki alasan khusus memilih pakaian tersebut.

“Ini sebenarnya hal baru bagi saya untuk mengenakan baju seperti ini. Kalau dibilang ada alasan khusus, sebenarnya tidak ada. Kadang, tidak ada alasan juga tidak apa-apa kan, yang penting kita melestarikan kebudayaan,” ujar Bernadya saat tampil di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu malam. Busana yang ia kenakan dirancang oleh desainer Eddy Betty, dan aksesori yang dikenakannya berasal dari Tulola.

Dalam penampilannya, penyanyi sekaligus penulis lagu kelahiran 2004 ini mempersembahkan sejumlah lagu dari album terbarunya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan. Salah satu lagunya ditujukan untuk mereka yang merasa tidak pernah cukup dalam hidup dan berusaha mengubah diri demi memenuhi harapan orang lain. “Lagu berikut ini untuk mereka yang mungkin sering melakukan sesuatu melampaui batas kemampuannya, hanya untuk terlihat sempurna di hadapan orang lain. Sampai akhirnya sadar bahwa seberapa pun mereka berusaha, mereka tidak akan pernah cukup jika terus berusaha menjadi orang lain,” ungkapnya.

Meskipun lagu-lagu Bernadya bernuansa melankolis, ia berharap penonton tidak merasakan kesedihan yang digambarkan dalam liriknya. Di antara lagu yang ia bawakan, “Kini Mereka Tahu” berhasil memukau penonton, mengisahkan tentang seseorang yang selalu membesar-besarkan hal baik tentang pasangannya dan enggan mengatakan hal buruk.

Melalui lagu “Berlari”, Bernadya juga menggambarkan perasaan seseorang yang mencoba lari dari ekspektasi dan tekanan. Selain itu, ia membawakan lagu-lagu lain seperti “Lama-Lama”, “Kata Mereka Ini Berlebihan”, “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”, “Satu Bulan”, dan “Apa Mungkin”, yang menjadi penutup penampilannya di Pestapora 2024. (ant)