Laporan Gaza
Belgia Kutuk Serangan Israel ke Sekolah Pengungsi Gaza
ANKARA - Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, menyatakan serangan udara baru-baru ini terhadap sebuah sekolah milik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza adalah tindakan kekerasan yang mengerikan.
"Serangan udara yang menghancurkan terhadap sekolah UNRWA di Gaza adalah tindakan kekerasan yang mengerikan dan tidak dapat diterima," kata Hadja Lahbib seperti dikutip dari Anadolu, Jumat. Ia mendesak semua pihak untuk menghormati infrastruktur sipil, dan menambahkan tragedi tersebut mengingatkan pentingnya mengakhiri kekerasan.
Serangan Israel pada Kamis pagi terhadap sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Gaza tengah itu menewaskan 39 orang, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang diblokade tersebut. Otoritas media pemerintah Gaza menyatakan serangan pasukan Israel terhadap sekolah milik badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, turut menyebabkan puluhan warga lainnya cedera.
Otoritas tersebut juga menyatakan bahwa “pembantaian" tanpa henti Israel di Jalur Gaza semakin membuktikan bahwa Israel tengah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Pejabat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan 39 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. Jumlah korban tersebut kemungkinan besar bertambah karena masih ada korban-korban lain yang belum dievakuasi ke rumah sakit.
Sementara itu, militer Israel mengakui pihaknya benar melancarkan serangan udara ke sekolah UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat. Selain menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina di Gaza, kampanye militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang tersebut menjadi reruntuhan dan menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan. (ant)