Resep

Belajar Resep Tradisional di Festival Merayakan Gastronomi Indonesia

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Februari 2024 16:30
Belajar Resep Tradisional di Festival Merayakan Gastronomi Indonesia
Festival Merayakan Gastronomi Indonesia di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Sabtu (11/2/2024).

JAKARTA - Festival Merayakan Gastronomi Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusaka Rasa Nusantara di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada tanggal 2 hingga 11 Februari 2024 menjadi ajang yang sangat berharga untuk mempelajari kekayaan kuliner tradisional Indonesia.

Acara tersebut menampilkan berbagai rempah-rempah khas Indonesia seperti kapulaga, kemiri, ketumbar, lada, dan jintan, serta berbagai bahan makanan unik seperti jewawut, kecombrang, jantung pisang, dan keluak. Festival ini juga memamerkan berbagai macam makanan hasil fermentasi khas Indonesia serta alat masak tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, acara tersebut juga menampilkan demo memasak dari para koki dan keturunan keluarga yang masih mempertahankan resep tradisional daerah mereka. Salah satu contohnya adalah Mama Aldo, seorang warga keturunan Baubau, yang mendemonstrasikan cara memasak ikan dole, sebuah lauk berbentuk segitiga yang terbuat dari campuran ikan, kelapa parut sangrai, dan bumbu. Ikan dole biasanya disajikan bersama sambal mangga atau sambal matah. Mama Aldo juga menunjukkan cara membuat ikan katapai, makanan khas Buton yang disajikan dalam kuah santan campur parutan kelapa sangrai. Ikan katapai ini biasanya disajikan dalam upacara adat Kesultanan Buton dan juga sering dihidangkan bersama nasu wolio, makanan khas Buton lainnya, oleh warga keturunan Tionghoa di Buton pada perayaan Imlek.

Di Festival Merayakan Gastronomi Indonesia, pengunjung juga dapat menikmati berbagai makanan tradisional yang disajikan dalam prasmanan pada waktu makan siang maupun makan malam. Para pengunjung, seperti Melati (28) dan Aryo (34), merasa senang dapat belajar tentang berbagai kuliner tradisional Indonesia serta menyaksikan demo memasak makanan tradisional dalam acara tersebut. Mereka berpendapat bahwa festival ini menjadi sarana edukasi yang sangat baik tentang kekayaan kuliner Indonesia, terutama bagi generasi muda yang mungkin hanya mengetahui sebagian kecil dari beragam kuliner Indonesia.

Ketua Tim Pusaka Rasa Nusantara, Meilati Batubara, menekankan bahwa penyelenggaraan festival ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang kuliner Indonesia dan mendukung pelestarian resep-resep masakan tradisional. Dia juga menyoroti pentingnya melibatkan anak-anak muda dalam upaya mempelajari dan melestarikan resep-resep masakan tradisional yang merupakan bagian penting dari budaya kita. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya