Laporan Gaza

Australia Desak Israel Hentikan Serang Rafah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
28 Mei 2024 23:30
Australia Desak Israel Hentikan Serang Rafah
Menlu Australia Penny Wong menyampaikan pandangan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama Australia di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

ISTANBUL - Australia menyerukan Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah setelah serangan terbaru yang dilancarkan Tel Aviv menewaskan 45 korban pada Minggu (26/5/2024).

“Serangan Israel memiliki konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diterima,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. Wong menegaskan pentingnya dilakukan gencatan senjata kemanusiaan segera agar warga sipil dapat terlindungi. Sedikitnya 45 korban tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 250 orang lainnya terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Palestina di Rafah pada Minggu.

Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, kata kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza. Wong menyerukan Hamas untuk membebaskan semua sandera Israel dan mengatakan kelompok perlawanan Palestina itu harus "berhenti menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia".

Dia juga mendesak Hamas untuk meletakkan senjata mereka. Namun, Wong tidak merujuk pada insiden di mana Hamas menggunakan tameng manusia. Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Serangan militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan. Serangan terbaru ini terjadi meskipun ada keputusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang Israel-Hamas. (ant)
 
 


Berita Lainnya