Internasional
AS Dukung Jepang Dekati Korut dalam Bayang-Bayang Kasus Penculikan
WASHINGTON - Pejabat Departemen Luar Negeri AS yang bertanggung jawab atas urusan Korea Utara, Jung Pak mengatakan Amerika Serikat mendukung upaya Jepang untuk menjalin hubungan dengan Korea Utara.
“Kami mendukung segala jenis diplomasi dan dialog dengan (Korea Utara)," kata Jung Pak, kepada wartawan, Jumat. Pernyataan tersebut disampaikan Pak setelah Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah Korea Utara melaporkan pernyataan Kim Yo Jong Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mungkin dapat mengunjungi Pyongyang jika Tokyo tidak menjadikan masalah penculikan sebagai hambatan bagi kedua negara pada hubungan masa depan.
“Masalah penculikan adalah salah satu kisah paling tragis yang kami kerjakan dan kami sangat mendukung Jepang dalam upaya mereka untuk menyelesaikan masalah ini,” ucap Kim Yo Jong, yang merupakan adik perempuan dari pemimpin utama Kim Jong Un. “Tidak ada alasan bagi kedua negara untuk tidak menjadi dekat dan hari kunjungan perdana menteri ke Pyongyang mungkin akan tiba,” tambah Kim Yo Jong.
Pak yang juga wakil asisten sekretaris urusan Asia Timur, menyampaikan AS yang telah meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang atas serangan siber dan pesatnya perkembangan kemampuan militer, tetap terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara meski belum ada tanggapan. Dia yakin pemimpin Korea Utara telah memutuskan bahwa sekarang bukan waktunya untuk berdialog dan berdiplomasi, tetapi di satu sisi Korea Utara melakukan dialog dengan Rusia.
Adapun PM Jepang Kishida, yang sedang berjuang dengan peringkat persetujuan yang rendah, telah menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara untuk menyelesaikan masalah penculikan warga negara Jepang oleh Pyongyang pada tahun 1970-an dan 1980-an. Namun, Kim Yo jong yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Pekerja Korea itu dalam pernyataannya menegaskan kembali posisi Pyongyang bahwa masalah tersebut telah diselesaikan dan tidak ada ruang untuk negosiasi. (ant)