Opini
Tantangan Besar Prabowo: Oligarki, Hukum, dan Masa Depan Indonesia
Oleh: Ida N.Kusdianti

KASUS pemagaran laut di Tangerang yang menyeret Kepala Desa Kohod dan beberapa pihak lain telah dipublikasikan oleh kepolisian. Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret berupa penahanan terhadap para tersangka. Hanya pencekalan yang dilakukan oleh pihak imigrasi, sementara publik menanti tindakan lebih lanjut. Apakah ini bentuk perlakuan istimewa bagi kelompok tertentu yang memiliki pengaruh besar di balik layar?
Publik pantas curiga terhadap tarik-ulur dalam penanganan kasus ini. Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah siapa sebenarnya yang memerintahkan pemagaran tersebut dan apa motif utamanya? Kecurigaan semakin menguat bahwa ada kongkalikong antara oligarki dan oknum penegak hukum yang menghambat proses keadilan.

Prabowo dan Tantangan di Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan Asia yang disegani. Namun, tantangan terbesarnya adalah mengatasi warisan pemerintahan sebelumnya yang masih mencengkeram birokrasi dan penegakan hukum. Kabinet Merah Putih tampaknya belum sepenuhnya sejalan dengan visi Prabowo, terutama dalam menindak tegas para oligarki yang bermain di balik proyek-proyek strategis nasional (PSN).
Sejumlah pihak menganggap Prabowo masih terlalu dekat dengan mantan Presiden Jokowi, yang selama ini dinilai memiliki rekam jejak kontroversial dalam kebijakan ekonomi dan pengelolaan sumber daya negara. Laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap bahwa 36,68% dana PSN menguap ke kantong-kantong pribadi pejabat dan oligarki. Jika hal ini benar, maka proyek-proyek strategis yang seharusnya menguntungkan rakyat justru menjadi ladang korupsi.
Jokowi dan Bayangan Oligarki
Banyak pengamat politik menilai bahwa Jokowi memiliki pengaruh besar dalam kabinet saat ini. Dengan masih bercokolnya loyalis Jokowi di berbagai lini pemerintahan, upaya Prabowo untuk membangun pemerintahan yang bersih dan kuat bisa terhambat. Publik pun mulai mempertanyakan, apakah Presiden Prabowo benar-benar memiliki kendali penuh atas pemerintahannya, atau justru sedang menari di atas gendang yang ditabuh oleh oligarki lama?
Teriakan rakyat untuk mengadili para koruptor semakin nyaring. Namun, di sisi lain, masih ada manuver politik yang terkesan melindungi pihak-pihak tertentu. Jika kasus pemagaran laut yang diduga melibatkan taipan besar seperti Aguan tidak diselesaikan secara tuntas, maka negara akan semakin lemah di hadapan oligarki.
Momentum Besar Prabowo: Gebrakan atau Kehilangan Kepercayaan?
Presiden Prabowo berada di persimpangan jalan. Jika ia ingin menunjukkan bahwa pemerintahannya benar-benar berdaulat dan tidak tunduk pada oligarki, maka tindakan tegas harus segera diambil. Kasus pemagaran laut di Tangerang bisa menjadi ujian pertama yang menentukan arah kepemimpinannya.
Jika tidak ada tindakan nyata dalam waktu dekat, maka kekhawatiran publik bahwa hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas akan semakin menguat. Apakah Prabowo akan membuktikan bahwa ia adalah pemimpin yang berani melawan oligarki, atau justru membiarkan dirinya terjebak dalam pusaran kepentingan lama?
Rakyat menunggu gebrakan besar. Tunjukkan taring macanmu, Jenderal!
*Aktivis dan Penulis adalah Sekretaris Jendral Forum Tanah Air
#Prabowo #HukumTegas #OligarkiVsRakyat #KeadilanUntukSemua #PSNTransparan