Sepakbola

Kisah Ademola Lookman, Pemain "Buangan" yang Jadi Pahlawan di Atalanta

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 Mei 2024 10:00
Kisah Ademola Lookman, Pemain "Buangan" yang Jadi Pahlawan di  Atalanta
Penyerang Atalanta Ademola Lookman mengangkat trofi Liga Europa setelah menang 3-0 atas Bayer Leverkusen pada final yang dimainkan di Stadion Dublin Arena, Irlandia, Rabu (22/5/2024).

JAKARTA - Ademola Lookman mungkin sempat merasa sedih saat Leicester tidak mempermanenkan dirinya setelah klub tersebut meminjamnya dari RB Leipzig untuk musim 2021/2022.

Meski tampil cukup baik dengan mencatat total 42 penampilan dan delapan gol di semua kompetisi, Leicester memilih untuk tidak merekrutnya secara penuh. Untunglah, pada saat yang tepat, pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini yang ingin membentuk tim dengan semangat muda, bergerak cepat untuk mendatangkan Lookman yang saat itu masih berusia 24 tahun ke La Dea.

Keputusan Gasperini dan Atalanta terbukti sangat tepat. Tidak hanya menyumbangkan 12 gol di semua kompetisi pada musim 2023/2024, Lookman bahkan menjadi pahlawan Atalanta di final Liga Europa melawan Bayer Leverkusen dengan mencetak tiga gol dalam kemenangan 3-0 atas tim Jerman tersebut.

Leverkusen, yang digadang-gadang akan meraih tiga trofi musim ini setelah mampu mengamankan gelar juara Liga Jerman tanpa kekalahan, dibuat tidak berdaya oleh Atalanta dan Lookman. Pemain internasional Nigeria itu terus-menerus mengancam gawang Leverkusen pada final di Dublin.

Lookman telah menjelma dari pemain spesialis pinjaman menjadi bintang.

Berjuang Melawan Kesepian

Sebagai orang Nigeria kelahiran Inggris, Lookman merasakan kesepian di negeri orang. Dalam berbagai wawancara, ia sering menceritakan dirinya berusaha sebisa mungkin berkomunikasi dengan keluarga dan kerabatnya melalui berbagai saluran komunikasi karena merasa kesepian di Bergamo.

Lookman sebenarnya bukan sosok yang asing dengan pengalaman merantau. Sebelum berseragam Atalanta, ia pernah bermain untuk klub Jerman RB Leipzig pada 2019 sebelum kemudian dipinjamkan ke Fulham dan Leicester.

Meski mengalami kesepian di luar lapangan, cerita berbeda tersaji di dalam lapangan. Lookman yang sering berada di luar zona nyaman justru mampu fokus sepenuhnya pada permainannya.

Dari London ke Leipzig

Lahir dan besar di London, Lookman segera mencuri perhatian klub-klub setempat. Charlton Athletic bergerak cepat untuk merekrutnya masuk akademi, dan di sana Lookman melewati jenjang tim U-18 dan U-21 sebelum masuk ke tim utama Charlton pada musim 2015.

Lookman muda kemudian mencatatkan 45 penampilan untuk Charlton dengan sumbangan sepuluh gol dan lima assist selama dua tahun di klub tersebut. Ketajamannya membuatnya dilirik oleh klub yang lebih besar, Everton.

Everton menggaetnya pada 2017, namun gonta-ganti manajer membuat Lookman kesulitan mendapatkan kesempatan bermain. Ia kemudian dipinjamkan ke Leipzig untuk mendapatkan lebih banyak menit bermain demi pengembangan kariernya.

Sebagai pemain pinjaman di Leipzig, Lookman tidak banyak dimainkan, tetapi saat dimainkan, ia memperlihatkan potensi dan ketajamannya. Ia mengoleksi lima gol dari 11 pertandingan Liga Jerman dan bahkan mencetak gol pada debutnya saat Leipzig menang di markas Borussia Moenchengladbach.

Leipzig terpukau dengan penampilan Lookman dan merekrutnya secara permanen pada musim panas 2019 dengan transfer senilai 22,5 juta euro.

Namun, di Leipzig terdapat nama-nama besar lain seperti Timo Werner, Yussuf Poulsen, Patrick Schick, dan Christopher Nkunku. Dengan pelatih Julian Nagelsmann yang suka menggunakan formasi 3-5-2, Lookman pun kesulitan mendapatkan menit bermain yang diinginkannya.

Masa Peminjaman di Fulham dan Leicester

Demi menyelamatkan kariernya, Lookman kembali dipinjamkan ke Inggris, kali ini ke Fulham pada musim panas 2020.

Di Fulham, Lookman kesulitan membantu tim bertahan di strata teratas Inggris. Ia hanya mencetak empat gol dari 34 penampilan, dan pada akhir musim, Fulham berada di posisi ke-18 sehingga harus terdegradasi ke divisi Championship.

Sekembalinya dari masa peminjaman, nama Nkunku sedang bersinar di Leipzig. Perekrutan Dani Olmo dan Dominik Szoboszlai membuat peluang Lookman untuk bermain reguler semakin tipis. Ia pun kembali dipinjamkan ke Inggris, kali ini ke Leicester pada Agustus 2021.

Performa Leicester lebih baik daripada Fulham. Lookman pun memiliki catatan yang lebih baik dengan total delapan gol serta menjadi andalan pelatih Brendan Rodgers. Namun, masalah finansial yang melilit Leicester membuat Lookman kembali ke Leipzig pada akhir musim 2021/2022.

Atalanta, Rumah yang Nyaman

Di Leipzig, ia tidak lagi diinginkan. Pada saat yang tepat, tawaran transfer dari Atalanta tiba. Saat itu Atalanta sedang dalam fase transisi, dan Gian Piero Gasperini berusaha membentuk tim baru. Lookman dianggap sebagai sosok yang dapat membawa klub ke arah yang tepat.

Keputusan itu berbuah manis. Lookman yang kerap beroperasi di sisi kanan sebagai penyerang pendukung sering menjadi ancaman bagi pertahanan lawan. Pergerakan agresif dan kecepatannya membuat dirinya menjadi predator bagi lawan.

Puncaknya terjadi di Stadion Aviva, Dublin, pada Kamis dini hari WIB. Lookman mencetak hat-trick ke gawang Leverkusen yang dikawal kiper Matej Kovar pada final Liga Europa, sekaligus mengakhiri puasa gelar selama 61 tahun bagi klub asal Bergamo tersebut.

Atalanta telah menjadi rumah yang nyaman bagi Lookman, dan sebagai imbalannya, ia membayarnya dengan trofi bergengsi bagi La Dea. (ant)
 
 


Berita Lainnya