Nasional

Indonesia Mencetak Al Quran Bahasa Isyarat Pertama di Dunia

Redaksi — Satu Indonesia
13 November 2023 20:52
Indonesia Mencetak Al Quran Bahasa Isyarat Pertama di Dunia
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: ANTARA)

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan mencetak mushaf Al Quran bahasa isyarat yang telah selesai disusun dan akan menjadi yang pertama di Indonesia bahkan di dunia.

"Mushaf Al Quran isyarat sudah selesai disusun, dan segera akan dicetak. Ini akan menjadi mushaf Al Quran Bahasa Isyarat pertama di Indonesia, bahkan dunia," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/11/23).

Yaqut menyatakan bahwa kehadiran mushaf Al Quran bahasa isyarat ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama untuk memperluas akses layanan publik yang ramah terhadap disabilitas. Dia berharap bahwa mushaf Al Quran bahasa isyarat ini dapat memudahkan akses masyarakat disabilitas terhadap kitab suci.

"Ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo agar layanan pemerintahan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Abdul Aziz Sidqi, menyatakan bahwa mushaf Al Quran isyarat sudah hadir dalam format digital dan dapat diakses melalui aplikasi Pusaka Superapps.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses pencetakan mushaf Al Quran isyarat dan direncanakan akan terbit pada akhir 2023. "Kita siapkan versi cetaknya. Insya Allah akan selesai pada akhir 2023 ini," katanya.

Aziz mengungkapkan bahwa setelah melakukan kajian, belum ada cetakan mushaf Al Quran bahasa isyarat di manapun. "Ini adalah mushaf Al Quran Isyarat pertama 30 juz yang ada di dunia," tambahnya.

Menurut Aziz, mushaf Al Quran Isyarat diperkirakan memiliki halaman lebih tebal dari mushaf pada umumnya karena selain teks Al Quran, mushaf ini juga akan memuat font isyaratnya.

Mushaf Al Quran isyarat akan dicetak dalam dua jilid, dengan jilid pertama mencakup Juz 1-15, dan jilid kedua mencakup Juz 16-30. Rencananya, dalam terbitan pertama akan dicetak sekitar 1.000 hingga 2.000 eksemplar.

"Kita buat dua jilid karena, kalau (juz 1-30) satu jilid, ini akan tebal sekali," jelasnya.

Proses penyusunan mushaf Al Quran isyarat dimulai sejak 2021 dengan menyusun panduan membaca Al Quran bahasa isyarat. Setelah peluncuran Juz 'Amma bahasa isyarat pada 2022, pihaknya melanjutkan penyusunan seluruh 30 juz Al Quran dalam bahasa isyarat. (ant)


Berita Lainnya