Nasional

Indonesia dan Malaysia Kuasai 80% Produksi Sawit Dunia, Prabowo Dorong Kerja Sama Strategis

Redaksi — Satu Indonesia
28 Januari 2025 11:36
Indonesia dan Malaysia Kuasai 80% Produksi Sawit Dunia, Prabowo Dorong Kerja Sama Strategis
Presiden RI Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan ke Malaysia (Foto: Istimewa)

KUALA LUMPUR – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia, sebagai produsen terbesar kelapa sawit dunia dengan kontribusi mencapai 80% dari produksi global, memiliki peluang besar untuk memperkuat kerja sama di sektor perdagangan dan investasi. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, Senin (27/01/25).

Salah satu fokus utama pembahasan adalah pengelolaan industri kelapa sawit, yang menjadi komoditas strategis bagi kedua negara. "Setiap kali saya ke negara-negara seperti Mesir, India, dan Pakistan, mereka selalu menyampaikan kebutuhan mereka akan kelapa sawit. Kita bisa melakukan banyak hal baik bersama Malaysia," ujar Prabowo.

Kemenangan Indonesia di WTO Melawan Uni Eropa
Pertemuan ini berlangsung di tengah keberhasilan Indonesia membuktikan diskriminasi Uni Eropa (UE) dalam sengketa dagang kelapa sawit di Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (DSB WTO). Laporan hasil putusan Panel WTO yang dirilis pada 10 Januari 2025 menyatakan bahwa UE memberikan perlakuan diskriminatif terhadap biofuel berbahan baku kelapa sawit dari Indonesia dibandingkan dengan produk serupa seperti rapeseed dan bunga matahari yang berasal dari UE.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyambut baik putusan ini, menyebutnya sebagai langkah penting untuk mencegah kebijakan diskriminatif di masa depan. "Kami berharap negara mitra dagang lainnya tidak memberlakukan kebijakan serupa yang dapat menghambat arus perdagangan global," kata Budi.

Potensi Kerja Sama Strategis
Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa kelapa sawit bukan hanya komoditas penting, tetapi juga simbol kedaulatan ekonomi yang harus dilindungi dari tekanan global. Dengan permintaan tinggi dari negara-negara seperti India, Pakistan, dan Mesir, Prabowo optimis bahwa kerja sama erat antara kedua negara dapat memperkuat posisi tawar di pasar internasional.

Kelapa Sawit dan Perubahan Iklim
Meski kelapa sawit sering dikaitkan dengan isu perubahan iklim, Indonesia menegaskan bahwa produksi sawit dilakukan secara berkelanjutan. Dengan dukungan Malaysia, kedua negara berkomitmen untuk terus memperbaiki praktik industri sawit guna memenuhi standar internasional tanpa mengorbankan kepentingan nasional. (mul)

#KelapaSawitBersama #IndonesiaMalaysiaSolid #SawitBerdaulat #KemenanganWTO #PerdaganganGlobal #InvestasiSawit #PrabowoAnwarMeeting #KomoditasStrategis #EksporIndonesia #SawitBerkelanjutan


Berita Lainnya