Nasional
India dan Indonesia Fokus pada Program Makan Gratis untuk Anak Sekolah
Belajar dari Keberhasilan MDMS di India
JAKARTA – India telah menjadi pelopor dalam program makan siang gratis sejak 1995 melalui Mid-Day Meal Scheme (MDMS), yang kini dikenal sebagai PM-POSHAN (Poshan Shakti Nirman). Program ini disebut sebagai skema pemberian makanan sekolah terbesar di dunia, menjangkau lebih dari 125 juta anak usia 6-14 tahun.
Untuk periode 2023-2024, pemerintah India mengalokasikan dana INR 11.600 crore atau sekitar Rp21,45 triliun. Program ini tidak hanya meningkatkan angka kehadiran di sekolah, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesehatan anak-anak, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kesenjangan sosial.
Pembelajaran dari India untuk Indonesia
Dalam diskusi media di Sushma Swaraj Bhawan, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam mengatasi isu sosial ekonomi. Ia menyebut program makan gratis sebagai bagian dari upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yang meliputi pendidikan berkualitas, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kelaparan.
"Jika Anda memberikan makan siang gratis, kehadiran di sekolah meningkat, kesehatan membaik, dan dampak ekonomi berupa penciptaan lapangan kerja juga terlihat. Ini adalah efek berganda yang sangat penting," ujar Jaishankar.
Program ini juga dikombinasikan dengan inisiatif lain seperti Jal Jeevan Mission, yang memastikan akses air bersih bagi rumah tangga di India, serta program perumahan dan kelistrikan.
Amitabh Kant, G20 Sherpa Pemerintah India, menyebutkan bahwa selama 10 tahun terakhir, sekitar 250 juta orang di India berhasil diangkat dari garis kemiskinan berkat program-program subsidi seperti ini.
"Kita memastikan tidak ada yang kelaparan. Ini adalah tugas utama pemerintah untuk menyediakan pangan, pendidikan, dan kesehatan bagi masyarakat," tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
Di Indonesia, program serupa telah dimulai pada 6 Januari 2025 dengan nama Makan Bergizi Gratis (MBG). Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa program ini bertujuan menjangkau seluruh anak Indonesia pada akhir 2025.
"Saat ini, 650 ribu anak di 31 provinsi telah menerima manfaat program ini. Target kami adalah 15 juta anak pada September dan semua anak Indonesia pada akhir tahun," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna, 22 Januari 2025.
Program MBG di Indonesia juga melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian terkait, pemerintah daerah, dan aparat keamanan.
Dampak Positif dan Tantangan ke Depan
Baik di India maupun Indonesia, program makan gratis memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan masyarakat. Namun, tantangan seperti kritik terhadap subsidi besar-besaran tetap ada.
"Kritik itu wajar, tetapi tugas pemerintah adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi," tambah Amitabh Kant.
Program makan gratis ini menunjukkan bagaimana kebijakan yang terintegrasi dapat membawa dampak besar bagi pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang. (mul)
#MakanGratis #PMPoshan #MidDayMeal #MakanBergizi #PrabowoSubianto #IndonesiaBerkembang #SDGs2030