Nasional

Gawat! RI Hanya Punya 4 Kapal Selam untuk Jaga Laut Seluas 6,4 Juta KM2

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
14 Mei 2024 18:30
Gawat! RI Hanya Punya 4 Kapal Selam untuk Jaga Laut Seluas 6,4 Juta KM2
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali (kiri) didampingi Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Budi Purwanto (dua kanan) dan Asisten Intelijen KSAL Laksamana Muda TNI Akmal (kanan) jumpa pers pada sela-sela acara seminar internasional bertajuk “Future Submarine” di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI AL kemungkinan akan mengusulkan pembelian kapal selam untuk penggunaan sementara (interim) sambil menunggu kapal selam baru pesanan Indonesia selesai dan operasional.

Laksamana Ali menjelaskan untuk membangun satu kapal selam baru membutuhkan waktu 5-7 tahun, sedangkan saat ini TNI AL hanya memiliki empat kapal selam yang siap tempur. Idealnya, TNI AL memerlukan 12 kapal selam untuk menjaga perairan Indonesia yang luasnya mencapai 6,4 juta kilometer persegi. "Tidak menutup kemungkinan kita membeli dari beberapa tempat, karena sebagaimana disampaikan Bapak Menhan (Prabowo Subianto), kita butuh banyak kapal selam. Untuk membangun Scorpene membutuhkan waktu 5-7 tahun. Oleh karena itu, kita perlu kapal selam interim. Pilihannya bisa dari berbagai negara yang sudah saya kunjungi," kata Laksamana Ali di Jakarta, Selasa.

Selama setahun terakhir, Laksamana Ali bersama beberapa pejabat TNI Angkatan Laut telah mengunjungi beberapa negara dan bertemu dengan galangan kapal asing untuk melihat teknologi kapal selam konvensional dan kapal selam nirawak (unmanned system). Beberapa negara tersebut antara lain Jerman, Uni Emirat Arab, Italia, dan China. "Kami meninjau semua industri galangan kapal selam terkemuka, khususnya kapal selam konvensional non-nuklir, yang menggunakan teknologi modern seperti baterai Lithium-ion atau sistem pendorongan lainnya," tambah Ali.

Saat ini, Indonesia memiliki empat kapal selam yaitu KRI Cakra-401, KRI Ardadedali-404, KRI Nagapasa-403, dan KRI Alugoro-405. Ke depan, Indonesia akan diperkuat dua kapal selam Scorpene Evolved dari Naval Group Prancis. Dua kapal selam pesanan tersebut rencananya akan dibangun dari awal di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur. Namun, pembangunan belum dimulai karena masih menunggu kontrak pembelian efektif.

 "Setelah kontrak efektif, harapannya pekerjaan bisa langsung dimulai di PT PAL, dan pihak Naval Group sudah bersedia untuk membangun kapal selam dari awal di PT PAL," jelas Ali. Laksamana Ali juga menyebut TNI AL pada masa Orde Lama pernah diperkuat oleh 12 kapal selam kelas Whiskey. Namun, kapal-kapal itu pensiun dalam rentang waktu awal 1980-an hingga awal 1990-an, setelah beroperasi selama kurang lebih 30 tahun.

Oleh karena itu, dia yakin saat ini TNI AL perlu diperkuat oleh 12 kapal selam yang siap tempur untuk menjaga perairan Indonesia. "Secara ideal, kita membutuhkan lebih banyak kapal selam, tetapi yang optimum adalah 12 kapal selam. Dulu kita memiliki 12 kapal selam pada era Orde Lama, era pemerintahan Presiden Soekarno. Ke depan, kita mungkin akan memiliki 12 kapal selam besar dan beberapa kapal selam kecil atau sistem nirawak (unmanned system)," ujar Kasal. (ant)

 

 

 

 

 

 


Berita Lainnya