Otomotif

China Cetak Sejarah Produksi 10 Juta Unit Mobil Listrik Pertama di Dunia

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
16 November 2024 13:00
China Cetak Sejarah Produksi 10 Juta Unit Mobil Listrik Pertama di Dunia
Seremoni capaian produksi 10 juta unit mobil listrik pertama kalinya di China.

JAKARTA - China mencatat pencapaian bersejarah dalam industri otomotif dengan memproduksi lebih dari 10 juta unit kendaraan energi baru (New Energy Vehicle/NEV) untuk pertama kalinya. Capaian ini menjadi bukti percepatan upaya negara tersebut dalam mewujudkan masa depan transportasi yang ramah lingkungan.

Dalam sebuah acara di Wuhan, Provinsi Hubei, SUV energi baru Voyah Zhiyin berwarna merah muda menjadi simbol peluncuran produksi ke-10 juta unit NEV. Acara tersebut juga menampilkan video produksi NEV dari berbagai perusahaan otomotif China, seperti FAW, Dongfeng, Chery, dan BYD. Para analis menyebut pencapaian ini sebagai momen penting dalam transformasi industri otomotif China serta transisi global menuju transportasi berkelanjutan.

"Mengembangkan kendaraan energi baru dan mendukung transisi hijau adalah tujuan bersama semua negara di dunia," ujar Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China, Xin Guobin.

Pencapaian ini juga dinilai sebagai kontribusi besar China terhadap pengurangan karbon global. Fu Bingfeng, Wakil Presiden Eksekutif dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Manufaktur Mobil China (CAAM), menegaskan bahwa NEV memainkan peran penting dalam upaya global memerangi perubahan iklim.

Pertumbuhan Pesat

Menurut data, pangsa pasar NEV di China hanya sekitar 1 persen pada 2015. Namun, seiring percepatan transisi hijau, angkanya terus melonjak. Pada Juli 2024, penjualan NEV di China untuk pertama kalinya melampaui kendaraan berbahan bakar fosil, dengan pangsa pasar domestik mencapai 51,1 persen atau 878.000 unit.

Laporan Badan Energi Internasional (IEA) juga menunjukkan tren positif secara global. Pada 2023, mobil listrik menyumbang 18 persen dari total penjualan kendaraan dunia, meningkat dari 14 persen pada 2022 dan hanya 2 persen pada 2018.

Meski sebagian besar NEV yang diproduksi di China ditujukan untuk pasar domestik, ekspor hanya mencakup 12 persen dari total produksi tahun lalu. Penjualan domestik mencapai 8,692 juta unit dalam 10 bulan pertama 2024, meningkat 38,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, produsen mobil global seperti Tesla, BMW, dan Toyota semakin aktif mengembangkan NEV di China. Tesla, misalnya, telah memulai pembangunan pabrik baterai Megapack di Shanghai. Sementara itu, Toyota membuka pusat penelitian dan pengembangan di Changshu, Provinsi Jiangsu, serta pusat teknologi mutakhir di Shanghai.

Bai Ming, peneliti dari Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China, menilai bahwa perkembangan pesat NEV di China terutama didorong oleh permintaan domestik yang tinggi. Meski demikian, Bai menekankan pentingnya memperkuat kerja sama internasional dalam litbang teknologi utama untuk mendorong kualitas pengembangan industri ini.

Industri otomotif global kini memasuki era revolusi besar dengan perubahan signifikan dalam teknologi, produk, dan model bisnis. Xin Guobin menyerukan kolaborasi internasional yang lebih erat untuk mempercepat inovasi di sektor NEV, menjadikannya bagian integral dari transisi menuju masa depan yang berkelanjutan. (dan)


Berita Lainnya