Nasional

Waspadai Rekrutmen Teroris Lewat Medsos  

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
06 Juni 2024 16:00
Waspadai Rekrutmen Teroris Lewat Medsos  
Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024).

JAKARTA - Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Roedy Widodo, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dan penegak hukum terhadap penyebaran paham radikal dan perekrutan anggota teroris melalui media sosial.

"Kelompok-kelompok tersebut kini merekrut anggota tidak lagi secara langsung, melainkan dengan memanfaatkan teknologi digital atau internet melalui media sosial seperti WhatsApp, Telegram, dan sebagainya," ujar Roedy dalam siaran pers acara seminar 'Bersama Menangkal Radikalisme Menuju Indonesia Maju’ di Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024).

Dalam siaran pers yang diterima Kamis, Roedy menambahkan bahwa penggunaan media sosial untuk menyebarkan paham teroris membuat beberapa kelompok masyarakat menjadi target utama karena dianggap mudah terpapar. Kelompok-kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh teroris adalah remaja, anak-anak, dan perempuan. Mereka dianggap mudah terhasut karena rendahnya pemahaman akan paham radikal dan frekuensi penggunaan media sosial yang tinggi.

Tidak hanya kelompok tersebut, Roedy juga menyebut masyarakat umum dan aparatur sipil negara (ASN) di beberapa instansi, termasuk Polri, berpotensi terpapar paham terorisme melalui media sosial. Oleh karena itu, Roedy menekankan pentingnya penguatan pemahaman akan bahaya paham radikalisme di kalangan masyarakat. Upaya ini bisa dilakukan oleh BNPT, Polri, dan jajaran ASN melalui penyuluhan di lingkungan masyarakat.

Penyuluhan tersebut bisa dimulai dari sekolah-sekolah hingga lembaga pendidikan, sehingga para pelajar memiliki pemahaman anti radikalisme yang kuat sejak dini. Dengan demikian, imunitas masyarakat terhadap paham radikal akan meningkat, sehingga mereka tidak mudah terpapar oleh ideologi terorisme. (ant)
 
 


Berita Lainnya