Otomotif

Toyota Indonesia Academy Cetak SDM Otomotif

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
31 Agustus 2024 09:00
Toyota Indonesia Academy Cetak SDM Otomotif
Mahasiswa Toyota Indonesia Academy (TIA) berfoto bersama dalam acara wisuda untuk program studi D2 TOPKR dan D1 TPMO di TIA Building TMMIN Plant 3 Karawang, Jawa Barat.

JAKARTA - Toyota Indonesia Academy (TIA) baru saja meluluskan 72 mahasiswa bidang otomotif, yang terdiri dari 64 mahasiswa Program Studi D2 Tata Operasi Perakitan Roda Empat (TOPKR) dan delapan mahasiswa Program Studi D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO).

Sejak didirikan pada tahun 2016, TIA telah menghasilkan 327 sumber daya manusia (SDM) ahli yang kini berkarya di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan berbagai sektor dalam rantai pasok industri otomotif nasional.

"Kehadiran TIA sangat penting dalam membangun SDM dengan dasar efisiensi yang kuat. TIA telah menetapkan target peningkatan mutu melalui pengenalan teknologi manufaktur canggih, untuk mencetak SDM yang mampu meningkatkan inovasi dan mempercepat proses produksi manufaktur," ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto.

Dengan tema kelulusan “Strengthening Student’s Capabilities to Eliminate Inefficiency in Manufacturing,” TIA menerapkan transformasi kurikulum Advance Mechatronic, yang mencakup peningkatan proses melalui pendekatan Toyota Production System dan pembelajaran berbasis proyek.

Kemampuan para lulusan TIA diasah melalui praktik pelatihan kerja atau pemagangan yang diaplikasikan dalam proses produksi manufaktur. Nandi menambahkan, dengan konsep tersebut, lulusan TIA diharapkan menjadi individu yang kompeten dan bersertifikasi, siap bersaing menghadapi tantangan industri, serta terus beradaptasi dengan perubahan teknologi.

TIA juga melakukan evaluasi melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama para pakar industri, untuk lebih cepat beradaptasi dengan kebutuhan industri, sehingga kurikulum yang diterapkan bisa menjawab tantangan perkembangan teknologi.

Pada tahun kedua masa pendidikan, seluruh mahasiswa diberikan program pemagangan industri selama satu tahun agar mereka lebih siap beradaptasi dengan teknologi terbaru di industri manufaktur nasional.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, menyatakan bahwa lulusan TIA yang telah mendapatkan pendidikan karakter dan kurikulum mekatronik diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam proses produksi di manufaktur.

Eliminasi inefisiensi dalam proses logistik, peningkatan kemampuan pemeliharaan, dan eskalasi kualitas pekerjaan menjadi tujuan utama dalam pengembangan lulusan TIA, agar mereka menjadi SDM yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan teknologi di industri otomotif nasional.

"Kolaborasi antara kurikulum teknologi dan fokus pada inefisiensi akan mempercepat lulusan TIA menjadi pemimpin yang adaptif dan inovatif dalam bidang masing-masing, sesuai dengan moto kami 'We Make People Before We Make Product'," ujar Bob Azam.

Fikriansyah Putra, lulusan TIA jurusan TOPKR4 dengan IPK tertinggi 3.7, menyatakan bahwa masa pembelajarannya di TIA merupakan pengalaman berharga. Setiap ilmu yang dipelajari, mulai dari teori hingga praktik, sangat relevan dengan tantangan dunia kerja yang akan dihadapinya.

Dukungan para dosen juga sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan teknis dan nonteknis, yang membentuknya menjadi lulusan TIA yang produktif dan inovatif.

"Saya bersyukur dapat menempuh pendidikan di TIA yang telah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya, serta membantu saya meraih impian di masa depan," ujar pria asal Aceh tersebut.

Sejak tahun 2019, mahasiswa TIA telah menorehkan prestasi di berbagai kompetisi, baik di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2024, mahasiswa TIA berhasil meraih medali emas dan perak di ajang Asia Pacific Skill Contest di Thailand. (ant)
 
 


Berita Lainnya