Otomotif

Survey Membuktikan, Sebagian Besar Pengguna Mobil Listrik Khawatir

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
08 Juni 2024 15:00
Survey Membuktikan, Sebagian Besar Pengguna Mobil Listrik Khawatir
populix paparkan hasil riset mengenai tren kendaraan listrik di Indoensia.

JAKARTA - Menurut hasil riset yang dirilis oleh perusahaan penyedia data dan layanan riset Populix, sebanyak 65 persen pengguna kendaraan listrik masih memiliki kekhawatiran terkait sisa baterai saat berkendara. Riset bertajuk “Electric Vehicle Dynamics: Unveiling Consumer Perspectives and Market Insights” ini juga mengungkapkan beberapa kekhawatiran lainnya, seperti kapasitas jarak tempuh yang terbatas (61 persen) dan bengkel yang tidak menerima perbaikan kendaraan listrik (49 persen).

CEO & Co-Founder Populix, Timothy Astandu, menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator dan produsen EV untuk mengatasi tantangan yang ada seiring dengan berkembangnya pasar kendaraan listrik di Indonesia. “Dengan memahami tantangan dan preferensi konsumen, sinergi ini menjadi kunci untuk mendorong adopsi EV secara lebih luas serta meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Timothy di Jakarta.

Dia menilai, Indonesia memiliki potensi yang besar dengan populasi yang banyak dan kebutuhan transportasi yang tinggi. Hal ini telah mendorong pertumbuhan signifikan dalam adopsi kendaraan listrik (EV) dalam beberapa tahun terakhir. Riset Populix juga menunjukkan bahwa 59 persen pengguna EV di Indonesia lebih sering mengisi daya di rumah, sementara hanya 15 persen yang mengisi daya di SPKLU. Pembelian kendaraan EV saat ini masih banyak didorong oleh berbagai insentif dan diskon dari pemerintah dan produsen.

Dalam riset tersebut, promosi yang paling disukai konsumen adalah diskon khusus dari produsen seperti potongan harga atau cashback (65 persen). Garansi baterai atau unit juga mendapat respon positif yang sama (65 persen), sementara subsidi pemerintah dalam bentuk diskon atau insentif langsung dipilih oleh 57 persen responden, dan penawaran paket spesial selama periode tertentu disukai oleh 43 persen responden, kata VP of Research Populix, Indah Tanip.

Dalam mencari informasi tentang kendaraan listrik, 89 persen calon konsumen EV mencari melalui platform digital dan 80 persen melalui aset BTL (Below the Line). Lima sumber media sosial dan channel online yang paling banyak digunakan meliputi iklan YouTube (39 persen), media sosial resmi brand (38 persen), website resmi brand (35 persen), iklan Instagram (22 persen), dan review di forum online (20 persen).

Untuk kategori BTL, 53 persen responden mengandalkan rekomendasi dari teman dan keluarga sebagai sumber informasi terpercaya, diikuti oleh pameran otomotif di mall (41 persen) dan kegiatan otomotif seperti GIIAS atau IIMS (27 persen).

Riset ini melibatkan berbagai profil masyarakat yang telah menggunakan kendaraan EV, dengan partisipasi laki-laki sebesar 41 persen dan wanita 59 persen. Sampel penelitian diambil dari beberapa kota besar seperti Jabodetabek (44 persen), Makassar (23 persen), Bandung (13 persen), Surabaya (11 persen), dan Medan (9 persen). (ant)
 
 
4o


Berita Lainnya