TANGERANG – Misteri pembangunan pagar laut sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang, Banten, memicu perhatian publik. Pakar hukum tata negara sekaligus pengamat politik, Refly Harun, menyoroti kemungkinan keterlibatan sosok selebriti yang sedang naik daun dalam proyek kontroversial tersebut.

"Kita bisa membayangkan jika ini dilakukan oleh selebriti yang booming, berbisnis, dan dekat dengan kekuasaan," kata Refly dalam video di YouTube pada Senin (13/01/25).

Refly menyatakan keprihatinannya jika benar ada individu yang merasa mampu "membeli laut," sesuatu yang seharusnya dimiliki seluruh rakyat Indonesia.

"Laut milik rakyat, bukan milik individu atau bahkan seorang pejabat tinggi sekalipun," tegasnya.

Nelayan Bongkar Sosok di Balik Pagar Laut
Seorang nelayan Pulau Cangkir, Heru, mengungkap bahwa pagar tersebut dibangun tanpa sosialisasi. Dia bahkan mengaku syok melihat bambu dipasang di tengah laut tanpa pemberitahuan.

"Anak kecil pun tahu siapa dalangnya," kata Heru dengan nada sarkastik, merujuk pada figur selebriti yang dikenal luas.

Heru menambahkan, pagar tersebut mengganggu aktivitas nelayan dan bukan merupakan bagian dari spesifikasi budidaya laut seperti kerapu atau kerang hijau.

Desakan DPR untuk Pemerintah dan KKP
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, mendesak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk segera membongkar pagar laut tersebut.

"Ini pelanggaran ruang laut yang harus diusut tuntas," ujarnya.

Daniel memperingatkan agar tak ada pihak yang merasa berhak menguasai ruang laut tanpa izin yang sah. Dia menekankan pentingnya ketegasan hukum dalam kasus ini.

"Komisi IV akan memanggil KKP dan menuntut langkah tegas agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu," tegasnya. (mul)

#ReflyHarun #KerenCadas #PagarLautTangerang #KonflikRuangLaut #ArtisDanKekuasaan #MisteriPagarLaut #KelautanIndonesia #HakNelayan #KKP #HukumTataNegara #PemanfaatanLaut