JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke), memperkenalkan Budaya Betawi kepada salah satu calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024, Ridwan Kamil (RK), di Unit Pengelola Kawasan Pusat Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan. "Hari ini saya memulai proses dengan memperkenalkan Jakarta yang sangat beragam, kota besar dengan berbagai kompleksitas," ujar Foke di UPK PBB Setu Babakan, Jakarta Selatan, pada Rabu.

Foke menjelaskan ia akan mengenalkan berbagai sudut dan aspek dari destinasi wisata budaya tersebut. Dalam kesempatan itu, Foke terlihat segar dengan mengenakan kemeja putih, celana hitam, sarung kotak-kotak di bahu, dan peci hitam. Sementara itu, Ridwan Kamil tampil santun dengan kemeja putih, celana hitam, rompi cokelat muda, dan peci hitam.

Setelah berbincang-bincang, mereka berkeliling mengunjungi berbagai ruangan di kawasan tersebut. Mereka didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Becky Mardani, dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala UPK PBB Setu Babakan, Rusmantoro.

UPK PBB Setu Babakan terus menambah fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung yang berwisata di Kampung Budaya Betawi ini. Saat ini, kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memiliki luas sekitar 289 hektare dan terbagi menjadi lima zona, yaitu zona bangunan awal Kampung Budaya Setu Babakan, zona embrio, Kampung MH Thamrin, Kampung Ismail Marzuki, Kampung KH Noer Ali, dan Kampung Abdulrahman Saleh.

Pasangan RK-Suswono merupakan salah satu dari tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI 2024, selain Pramono Anung-Rano Karno dan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Ketiga pasangan calon tersebut telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Pasangan RK-Suswono maju dalam Pilkada DKI Jakarta dengan dukungan koalisi besar dari berbagai partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PKB, NasDem, PPP, dan Perindo. Mereka juga didukung oleh partai non-parlemen seperti Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, PRIMA, dan Partai Kebangkitan Nusantara. Sementara itu, pasangan Pramono-Rano hanya didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura. (ant)