JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menyatakan  pihaknya telah merancang sejumlah program untuk mendukung pelaku seni dan industri kreatif di Jakarta. Salah satu programnya adalah memanfaatkan ruang dan fasilitas gedung milik pemerintah provinsi sebagai tempat bagi para pelaku industri kreatif menyalurkan ide serta gagasan mereka.

"Kami ingin gedung-gedung milik pemprov bisa menjadi wadah bagi pelaku seni dan industri kreatif untuk mengembangkan ide dan berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja," ujar Pramono dalam acara 'Pram Uncensored' di Wisma Staco Building, Jalan Casablanca, Jakarta, Kamis (17/10).

Pramono menyoroti bahwa pengelolaan gedung kesenian di Jakarta selama ini kurang melibatkan pelaku seni dan industri kreatif, sehingga banyak dari mereka kesulitan mengakses fasilitas untuk berkegiatan. Ia mencontohkan kasus Teater Koma yang mengalami kesulitan untuk tampil karena mahalnya biaya sewa gedung.

"Jika gedung dikelola oleh Jakpro, Teater Koma yang dipimpin Mbak Ratna Riantiarno tidak bisa pentas karena tidak mampu membayar biaya sewa. Dulu, Teater Koma sangat luar biasa," kata Pramono.

Ia menekankan pentingnya membuka ruang seluas-luasnya bagi ekonomi kreatif, terutama di bidang kebudayaan. Menurutnya, Jakarta sebagai kota industri ekonomi seharusnya menyediakan fasilitas bagi warganya untuk mengembangkan diri, khususnya dalam seni dan industri kreatif.

Pramono juga menyampaikan bahwa pemerintah Jakarta harus berperan aktif sebagai fasilitator bagi seniman dan pelaku industri kreatif untuk menciptakan lapangan kerja. "Bukan hanya menghibur para budayawan dan seniman, tetapi menciptakan lapangan kerja bagi warga Jakarta adalah hal yang sangat penting saat ini," tegasnya. (dan)