Nasional

Peran TNI Sekarang Bukan Lagi Dwifungsi, tapi Multifungsi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
06 Juni 2024 19:30
Peran TNI Sekarang Bukan Lagi Dwifungsi, tapi Multifungsi
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan TNI saat ini bukan lagi dwifungsi, melainkan multifungsi. Itu karena korps militer tersebut berperan di berbagai sektor untuk membantu pemerintah.

"Saat ini di Papua, yang mengajar itu anggota TNI, memberikan pelayanan kesehatan juga anggota TNI. Jadi, kalian mau menyebutnya dwifungsi atau multifungsi sekarang?" kata Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, ketika ditanya wartawan tentang kekhawatiran kembalinya Dwifungsi ABRI melalui Revisi Undang-Undang TNI.

Agus menjelaskan banyak kementerian yang bekerja sama dengan TNI, mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Kementerian BUMN. Hal ini membuktikan bahwa berbagai kementerian membutuhkan peran TNI. Dia juga menekankan bahwa poin terkait jabatan sipil yang bisa diisi oleh TNI dalam RUU tersebut adalah agar TNI yang menduduki jabatan tersebut dapat menyelesaikan tugas-tugasnya secara lancar.

"Sekarang bukan Dwifungsi ABRI lagi, multifungsi ABRI. Ada bencana, kita di situ, ya kan? Jadi jangan berpikiran seperti itu," katanya. Agus memastikan penempatan TNI di sektor-sektor non-pertahanan adalah untuk mempercepat pembangunan di wilayah yang membutuhkan peran TNI, sehingga kebijakan pemerintah bisa terlaksana dengan baik.

"Kita berpikir untuk kemajuan NKRI, untuk membantu program-program pemerintah," katanya. Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan bahwa tenaga dari TNI masih diperlukan untuk menangani berbagai permasalahan. Meski begitu, dia mengakui adanya kekhawatiran karena sejarah yang traumatis.

"Kita negara demokrasi sekarang, itu kan zaman dulu, jangan dibandingkan. Oke lah, ada trauma masa lalu, tapi mari kita lihat kondisi sekarang ini," kata Herindra. (ant)


Berita Lainnya