Olahraga
Pembalap Sepeda Wout Van Aert Patah Tulang Selangka dan Rusuk
JAKARTA - Pembalap sepeda Belgia, Wout van Aert, mengalami cedera patah tulang selangka dan sejumlah tulang rusuk saat terjatuh dalam kecepatan tinggi saat mengikuti ajang Around Flanders pada Rabu. Van Aert, yang berusia 29 tahun, dipastikan absen pada Tour of Flanders yang berlangsung Minggu (31/3/2024) serta Paris-Roubaix pekan depan. Namun, ia berpeluang kembali membalap di Giro d’Italia yang akan berlangsung pada Mei mendatang.
Insiden Rabu itu terjadi saat para pebalap sepeda di grup terdepan memacu sepedanya dengan kecepatan mencapai 60 kilometer/jam. Van Aert terjatuh di permukaan yang tidak rata sebelum dihantam oleh pebalap sepeda lainnya. Saat dibawa ke ambulans, Van Aert berteriak kesakitan dengan kondisi baju balapnya telah robek dan terdapat beberapa luka di punggungnya.
“Sayangnya, Wout van Aert mengalami beberapa patah tulang saat kecelakaan di Dwars door Vlaanderen hari ini,” demikian pernyataan timnya, Visma, seperti dikutip dari AFP. “Patah tulang selangka dan beberapa tulang rusuk didiagnoa di rumah sakit. Belum jelas berapa lama waktu pemulihan yang akan ia butuhkan. Ia dipastikan akan absen pada Tour de Flanders, Paris-Roubaix, dan Amstel Gold Race,” tambahnya.
Amstel Gold Race akan berlangsung pada 14 April, sedangkan Giro d’Italia akan dimulai pada 4 Mei. Pada pekan lalu, Van Aert mengatakan ia mengincar untuk memenangi empat stage. Kekuatan kayuhan dan stamina Van Aert merupakan faktor-faktor kunci dalam kesuksesan Visma dalam memenangi Giro d’Italia, Tour de France, dan Vuelta Espana musim lalu.
Ia memenangi sembilan stage di Tour de France. Selain itu, perannya sebagai “road manager” membuat dirinya menjadi bintang dengan bayaran tertinggi di Visma, bersama pemenang Tour de France Jonas Vingegaard, yakni sekira empat juta euro per musim.
Van Aert menyadari ia telah memasuki masa senja dalam kariernya dan memutuskan untuk mengincar balap-balap monumental. Dimulai dengan Paris-Roubaix, Tour de Flanddrs, Giro, dan Olimpiade di Paris pada Juli. “Selalu bertahan di zona nyaman merupakan hal termudah, namun realitasnya adalah saya belum pernah memenangi Rounde (Flanders) dan Roubaix,” ucap Van Aert saat meninggalkan pemusatan latihan Visma di Tenerife, Spanyol, awal Maret.
“Melewatkan balapan Strade Bianche dan Milan-San Remo merupakan keputusan sulit,” ucapnya mengenai dua balapan yang sudah pernah ia menangi. Van Aert akan menjadi salah satu kandidat peraih medali emas untuk dua kategori balapan di Olimpiade 2024, yakni individual time trial dan balap 273 kilometer di Paris.
Balapan Rabu dimenangi oleh rekan setim Van Aert, Matteo Jorgensen, yang sebelumnya memenangi balapan Paris-Nice pada awal Maret. (ant)