Olahraga

Pelita Jaya Kalah, Aku SM Lebih Gigih Rebut Bola

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
02 Agustus 2024 14:00
Pelita Jaya Kalah, Aku SM Lebih Gigih Rebut Bola
Pelatih Pelita Jaya Jakarta Johannis Winar (kiri) dan Reza Guntara, menjawab pertanyaan wartawan usai pertandingan final pertama IBL 2024, melawan Satria Muda Pertamina Jakarta di Britama Arena, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

JAKARTA - Pelatih Pelita Jaya Jakarta (PJ), Johannis Winar, mengakui pemain Satria Muda Pertamina Jakarta (SM) bermain lebih gigih dalam merebut bola, sehingga PJ kalah 71-84 dalam pertandingan final pertama Indonesian Basketball League (IBL) 2024 di Britama Arena, Jakarta, pada Kamis malam.

Johannis menjelaskan lawannya bermain bagus baik dari sisi ofensif maupun defensif, serta mampu meng-cover permainan dengan baik. "Kami melihat mereka bermain agresif dengan ofensif rebound-nya, sistem mereka lebih bagus. Pergerakan kami kurang bagus untuk melakukan fast-break," kata pelatih yang kerap disapa Ahang dalam konferensi pers setelah pertandingan.

Lebih lanjut, ia menyebutkan salah satu kekuatan timnya adalah melakukan fast-break, tetapi karena pertahanan yang kurang baik, hal itu tidak bisa dieksekusi dengan baik. Menurutnya, salah satu cara untuk memecahkan permainan zone adalah dengan fast-break. Namun, karena timnya sering mengambil bola dari hasil kemasukan poin, maka sulit untuk melakukan serangan cepat.

Terbukti, lawan banyak mendapat poin dari ofensif rebound. Oleh karena itu, pada pertandingan final kedua nanti, anak asuhnya harus mengontrol perolehan rebound lawan agar fast-break bisa dilakukan. "Jadi intinya, bukan dari pertahanan lawan yang sulit ditembus, tetapi jika permainan kami lebih cepat lagi, aliran bola ke depan cepat, peluang pasti lebih besar," ujar legenda bola basket Indonesia itu.

Forward andalan Pelita Jaya Jakarta, Reza Guntara, mengakui penampilan timnya kurang bagus dalam mengeksekusi rencana yang disiapkan dan tidak disiplin dalam bertahan. "Pelatih sudah memberikan instruksi, tetapi memang dari pemain kurang mengeksekusi dengan baik. Intinya memang dari pemain yang harus lebih bisa mengeksekusi dengan baik," ujar peraih gelar Defensive Player Of The Year IBL 2023 dan 2024 itu.

"Pergerakan atau aliran bola tidak lancar. Kami juga tidak menyangka lawan akan zone terus," tambahnya. Oleh sebab itu, ia dan rekan-rekannya akan mengevaluasi diri untuk memperbaiki hal tersebut sehingga bisa meraih kemenangan pada pertandingan final kedua mendatang.

Dalam laga final pertama itu, guard andalan Satria Muda Pertamina Jakarta, Abraham Damar Grahita, tampil sebagai Player of The Game dengan membukukan 14 poin, empat rebound, dua assist, dan satu steal. Pertandingan final Indonesian Basketball League (IBL) 2024 dilaksanakan dengan format best of three dan kandang-tandang.

Pertandingan pertama berlangsung hari ini, dan pada dua hari lagi, yaitu 3 Agustus, pertandingan kedua akan diselenggarakan di Indoor Stadium SC, Tangerang sebagai kandang Pelita Jaya Jakarta. Jika dua pertandingan berlangsung seri atau 1-1, maka pertandingan ketiga tetap dilaksanakan di Indoor Stadium SC, Tangerang sebagai kandang Pelita, karena tim tersebut memiliki peringkat lebih baik dibandingkan Satria Muda pada babak reguler yang lalu.

Namun, jika Satria Muda kembali menang, maka gelar juara akan menjadi milik klub tersebut. Sementara itu, rekor pertemuan kedua tim adalah sama-sama meraih satu kemenangan dan satu kekalahan dalam babak reguler IBL musim ini. Satria Muda menatap laga final sebagai tim dengan gelar IBL paling banyak, sedangkan Pelita Jaya merupakan tim yang sudah empat kali masuk final dalam tujuh tahun terakhir, meski selalu gagal menjadi juara. (ant)
 
 


Berita Lainnya