JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey.

"Iya, Pramono-Rano Karno akan diusung dalam Pilkada Jakarta," kata Olly. Sebelumnya, nama Anies Baswedan sempat santer disebut-sebut akan diusung oleh PDIP pada Pilkada Jakarta 2024, terutama setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi mengenai aturan ambang batas pencalonan yang baru. Namun, nama Anies tidak disebutkan dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (Cakada) Gelombang Tiga di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, pada Senin (26/8/2024).

Menurut pantauan di Kantor DPP PDIP hingga pukul 14.46 WIB, Anies juga tidak terlihat hadir dalam acara tersebut. Padahal, Anies sebelumnya tampak mengenakan pakaian tenun berwarna merah di kediamannya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Ia juga sudah berpamitan dan meminta restu kepada ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan, serta istrinya, Ferry Farhati, di ruang keluarga. "Anies berangkat dulu ya, mohon doa restunya semoga dilancarkan hari ini," ucap Anies di Jakarta, Senin.

Anies dijadwalkan akan mendatangi Kantor DPP PDIP pada Senin siang. Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengonfirmasi bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu dijadwalkan ke Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, pada Senin siang. Namun, Angga enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai tujuan kunjungan Anies ke markas PDIP tersebut.

"Iya ke DPP, tetapi detailnya bisa ditanya ke PDIP," kata Angga. Di sisi lain, beredar foto yang menunjukkan Anies Baswedan dan Rano Karno duduk bersama di suatu ruangan. Anies terlihat mengenakan kemeja bermotif tenun merah, sementara Rano Karno mengenakan seragam PDIP berwarna merah dengan lambang banteng di sebelah kiri. Keduanya tersenyum ke arah kamera.

Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan pertemuan antara Anies Baswedan dan Rano Karno di Gedung B, Kantor DPP PDIP, Jakarta, adalah untuk berdiskusi. "Harus diingat bahwa Bung Rano ini adalah mantan Gubernur Banten. Pak Anies itu mantan Gubernur DKI Jakarta. Masa Gubernur Banten dan Gubernur DKI tidak boleh berdiskusi? Boleh, 'kan?" kata Djarot saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, pertemuan itu juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk bersilaturahmi dan berbicara tentang pandangan mereka terhadap masa depan Jakarta. Ketika ditanya apakah Anies juga bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selama kunjungannya, Djarot mengaku tidak mengetahuinya. "Saya belum sempat ketemu Pak Anies. Jadi, saya belum bertanya langsung ke Pak Anies. Takut salah," ucapnya.

Djarot juga enggan memberikan tanggapan mengenai kemungkinan bahwa pertemuan Anies-Rano mengonfirmasi bahwa keduanya akan maju bersama dalam Pilkada Jakarta. "Itu (penunjukan calon) adalah kewenangan hak prerogatif ketua umum. Maka, sabarlah sedikit, satu sampai dua hari," katanya. (ant)