JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan tanggapan terhadap program 3 juta rumah yang diusung oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Basuki, program tersebut merupakan langkah yang baik untuk mengatasi backlog atau kekurangan rumah yang saat ini mencapai 12,7 juta unit. Meski begitu, Basuki menyatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan konkret terkait rencana tersebut.

"Belum ada obrolan. Belum dibahas. Dulu program Pak Jokowi 1 juta rumah, itu sudah kami capai lebih dari 1 juta rumah," kata Basuki kepada wartawan di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu. "Kalau ada program 3 juta rumah saya kira bagus, tetapi itu belum dibahas," tambahnya.

Basuki juga mengungkapkan program pembangunan 3 juta rumah akan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Biaya pembangunan 1 unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah saat ini mencapai Rp144 juta, sehingga total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp144 triliun.

Sebagai informasi, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan membangun sebanyak 3 juta rumah, dengan pembagian 1 juta rumah di pedesaan, 1 juta di perkotaan, dan 1 juta di daerah pesisir, jika terpilih sebagai presiden. Janji ini merupakan bagian dari rencana besar yang disebut Strategi Transformasi Bangsa, yang diperjuangkan bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo saat ini memimpin perolehan suara berdasarkan rekapitulasi sementara KPU RI, dengan persentase 59,48 persen. (ant)