Sepakbola
Nantikan Kroasia Vs Albania Saling "Bantai" ke Fase Gugur
JAKARTA - Kroasia dan Albania akan berusaha keras saling mengalahkan dalam pertandingan kedua Grup B Euro 2024 di Volksparkstadion, Hamburg, Rabu malam pukul 20.00 WIB nanti.
Kekalahan akan membuat mereka angkat koper lebih dulu dari Piala Eropa 2024 karena keduanya kalah dalam pertandingan pertamanya. Tim asuhan Zlatko Dalic takluk 0-3 kepada Spanyol, sementara Albania menyerah 1-2 kepada Italia meskipun lebih menguasai bola. Albania akan kembali mengandalkan Nedim Bajrami yang mencetak gol tercepat dalam sejarah Piala Eropa saat melawan Italia. Kroasia akan memberikan perhatian lebih kepada gelandang serang yang selalu mencetak gol atau assist dalam tiga pertandingan terakhir bersama Albania ini.
Akan tragis bagi Albania jika tersingkir lebih awal, mengingat statusnya sebagai juara grup babak kualifikasi, kendati mereka berada di grup berat bersama Kroasia, Spanyol, dan Italia dalam Euro 2024 ini. Tim asuhan Sylvinho pastinya tidak ingin mengulangi pengalaman buruk di Euro 2016, di mana mereka kalah dua kali tapi menang sekali.
Kroasia juga tidak dalam kondisi terbaik. Mereka kebobolan tiga kali oleh Alvaro Morata, Fabian Ruiz, dan Dani Carvajal dalam laga pertama. Kekalahan dari Spanyol merupakan kekalahan ketiga Kroasia dalam lima laga kompetitif terakhirnya setelah kalah 0-1 dari Turki dan 1-2 dari Wales dalam kualifikasi Euro 2024.
Saat melawan Spanyol, Kroasia unggul dalam penguasaan bola dan penciptaan peluang, tapi gagal mengonversinya menjadi gol. Meskipun itu bisa dimaklumi, mengingat Spanyol memang lebih baik dari Kroasia berdasarkan peringkat FIFA, kekalahan dari Albania yang berperingkat 66 akan menjadi aib besar bagi Kroasia.
Luka Modric Jadi Kunci
Superkomputer Opta memprediksi Kroasia memiliki kemungkinan menang 62,9 persen. Prediksi ini masuk akal karena Kroasia unggul dalam pengalaman bermain di level tinggi dan keterampilan pemainnya. Zlatko Dalic hanya menunggu momen penampilan yang lebih baik dari Luka Modric, yang kalah bersaing melawan gelandang-gelandang muda Spanyol. Melawan Albania nanti, Modric diharapkan tampil cemerlang dan menyempurnakan kemitraannya dengan Mateo Kovacic, seperti dia bermitra dengan Toni Kroos di Real Madrid. Kovacic yang bermain apik melawan Spanyol tentu berharap Modric kembali ke performa terbaiknya sehingga mengubah peruntungan Kroasia.
Gagal mencapai fase gugur akan sangat sulit diterima oleh rakyat Kroasia. Bahkan hanya mendapatkan satu poin dari Albania akan berisiko mengingat lawan terakhir Kroasia adalah juara bertahan Italia, yang ahli dalam turnamen dan tahu bagaimana melepaskan diri dari situasi sulit. Albania sendiri menyadari bahwa mematikan Kroasia sejak lapangan tengah, seperti ditunjukkan Spanyol, adalah kunci untuk membuka gerbang kemenangan. Selain itu, Sylvinho mungkin lebih senang menghadapi tim yang bermain terbuka seperti Kroasia, karena dominasi penguasaan bola dan penciptaan peluang seperti saat melawan Italia bisa lebih mudah dikonversi menjadi hasil positif.
Pemain-pemain Albania, termasuk pencetak golnya dalam Euro 2024, Nedim Bajrami, menyadari bahwa hal pertama yang mesti dilakukan adalah mendominasi lapangan tengah, meskipun mereka tahu sulit menandingi tiga gelandang super Kroasia, yakni Marcelo Brozovic, Modric, dan Kovacic. Trio gelandang itu akan menjadi batu sandungan pertama bagi Albania yang pada pertandingan pertama melawan Italia dengan penuh percaya diri menekan sejak awal laga.
Adu Efektivitas Lini Serang
Meskipun kalah dari Italia, Sylvinho kemungkinan besar tidak akan mengubah baik formasi bermain maupun komposisi starter Albania dari skuad yang dia pasang saat melawan Italia. Dia akan tetap memasang ujung tombak tunggal yang didukung oleh tiga gelandang dalam formasi 4-2-3-1. Armando Broja akan tetap di ujung skema serangan Albania, dengan Nedim Bajrami sebagai penyerang kedua, sedangkan Taulant Seferi dan Jasir Asani menempati kedua sayap serangan. Kristjan Asllani dan Ylber Ramadani kembali menjadi pengatur dinamika permainan Albania sebagai dua jangkar di tengah, sementara Mario Mitaj dan Elseid Hysaj berperan lagi sebagai pelindung sekaligus penjelajah di kedua sayap Albania sebagai fullback. Lini pertahanan tetap dijaga oleh duet bek tengah Berat Djimsiti dan Arlind Ajeti, dengan Thomas Strakosha sebagai penjaga gawang.
Berbeda dari Albania, Kroasia lebih dituntut merombak skuadnya, tetapi Zlatko Dalic kemungkinan hanya akan sedikit merombak barisan serangnya dalam formasi tetap 4-3-3. Dalic mungkin akan mencoba Ivan Perisic sebagai starter di posisi naturalnya di sayap kiri, dengan Lovro Majer tetap di sayap kanan. Andrej Kramaric akan didorong ke depan, sedangkan Ante Budimir kali ini dipasang sebagai cadangan. Selebihnya, Dalic akan mempertahankan trio gelandang Kovacic, Brozovic, dan Modric untuk mendominasi lapangan tengah guna memastikan Kroasia mendikte laga ini.
Kiper Dominik Livakovic tetap dilindungi Marin Pongracic dan Josip Sutalo meskipun kebobolan tiga kali oleh Spanyol, sementara Josko Gvardiol dan Josip Stanisic beroperasi di kedua sayap pertahanan. (ant)