MEDAN - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan agar kenaikan pangkat Jenderal Bintang Empat Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak terus menjadi polemik, karena menurutnya tidak ada kepentingan atau transaksi politik di baliknya.

"Saya rasa sudah cukup, tidak perlu terus dipolemikkan karena pemberian tersebut tidak memiliki kepentingan apa pun, tidak ada transaksi politik, dan sebagainya," kata Moeldoko kepada media setelah menghadiri Kuliah Umum tentang Peluang dan Tantangan Kaum Muda Menuju Indonesia Emas 2045 di Universitas Sumatera Utara, Medan, Jumat.

Moeldoko menjelaskan  Prabowo Subianto telah diberhentikan dengan hormat dan tetap menerima hak gajinya. Selain itu, Prabowo juga dianugerahi Bintang Yudha Dharma Utama, penghargaan tertinggi di militer yang diberikan kepada individu yang berprestasi. "Dalam pemberian yang diberikan kemarin, Presiden sangat jelas bahwa ini adalah bentuk apresiasi dari negara dan peneguhan terhadap pengabdian yang telah dilakukan oleh yang bersangkutan terhadap masyarakat, bangsa, dan negara," tambahnya.

Sebelumnya, dalam Rapim TNI tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Rabu, Prabowo Subianto diberikan kenaikan pangkat istimewa dari jenderal bintang tiga menjadi jenderal bintang empat kehormatan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden memberikan penghargaan tersebut kepada Prabowo karena dianggap telah berjasa dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bangsa, terutama di bidang pertahanan dan keamanan.

"Saya ingin memberikan penghargaan istimewa berupa kenaikan pangkat menjadi Jenderal TNI Kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto. Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan sekaligus peneguhan atas pengabdiannya sepenuh hati kepada rakyat, bangsa, dan negara," ucap Presiden dalam acara Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu. (ant)