TANGERANG – Arsin, Kepala Desa (Kades) Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menjadi perbincangan hangat setelah terseret dalam dugaan pemalsuan sertifikat lahan pagar laut di perairan Tangerang. Dikenal percaya diri dan berpengaruh, kini keberadaannya justru menjadi misteri sejak kasus ini mencuat.

Pada Rabu (12/02/25), tim Tribunnews.com mencoba menelusuri jejak Arsin di Desa Kohod. Namun, sosok yang kerap tampil dominan itu seolah lenyap tanpa jejak.

Warga Bentuk Gerakan Tangkap Arsin (Getar)

Kasus pagar laut yang semakin panas mendorong sekitar 400 warga Desa Kohod membentuk Gerakan Tangkap Arsin (Getar). Mereka berupaya mencari dan meminta pertanggungjawaban Arsin yang bersikeras bahwa pagar laut tersebut dulunya merupakan empang.

Pencarian dimulai dari Kantor Desa Kohod yang berlokasi di Jalan Kohod Kalibaru Km 2. Kantor desa ini berdiri di tepi jalan kecil yang hanya bisa dilalui dua mobil kecil. Plang nama Kantor Desa Kohod tampak terpasang di tembok depan lantai dua bangunan berwarna hijau tersebut.

Namun, keberadaan Arsin semakin dipertanyakan. Seorang warga bernama Nisa (bukan nama asli) yang tinggal di dekat kantor desa mengungkapkan bahwa Arsin sudah jarang terlihat sejak skandal pagar laut mencuat.

Rumah Arsin Dijaga Ketat Paspamdes

Tak jauh dari kantor desa, rumah Arsin yang besar dan mencolok tampak sunyi. Sejumlah pria berbadan kekar yang disebut sebagai Pasukan Pengaman Desa (Paspamdes) berjaga ketat di depan rumah tersebut.

Setiap orang yang mendekat, termasuk wartawan, langsung diawasi dengan tatapan tajam. Bahkan, penjaga warung di sekitar rumah Arsin mengaku tidak mengetahui keberadaannya.

Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta di balik kasus ini. Publik menanti perkembangan terbaru terkait dugaan pemalsuan sertifikat lahan pagar laut yang menyeret nama Kades Kohod. (mul)

#KasusPagarLaut #TangkapArsin #KorupsiDesa #Tangerang #Hukum #Kriminal