Nasional

Menteri BUMN Era Orba Tanri Abeng Wafat, Berikut Profilnya

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 Juni 2024 10:27
Menteri BUMN Era Orba Tanri Abeng Wafat, Berikut Profilnya
Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng saat menyampaikan keterangan di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

JAKARTA - Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada era Presiden Soeharto dan Presiden B.J. Habibie, Tanri Abeng, meninggal dunia pada Minggu, 23 Juni 2024, dalam usia 82 tahun. Sebelum menjabat sebagai menteri, Tanri Abeng adalah seorang pengusaha dan teknokrat Indonesia. Ia lahir di sebuah desa di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, pada 7 Maret 1942.

Tanri Abeng menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Ujungpandang. Saat kuliah, ia bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan eksportir dan mengajar bahasa Inggris di sebuah SMA. Ia kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan MBA di University of New York, Buffalo, Amerika Serikat.

Setelah lulus MBA, Tanri Abeng bergabung dengan Union Carbide. Ia memulai karirnya sebagai management trainee di Amerika Serikat dan kemudian ditempatkan di Jakarta, di mana ia menjadi manajer keuangan perusahaan tersebut pada usia 29 tahun, sebelum akhirnya menjadi Direktur PT Union Carbide Indonesia.

Selanjutnya, Tanri Abeng pindah ke PT Perusahaan Bir Indonesia, atau yang sekarang dikenal sebagai Multi Bintang Indonesia, di mana ia menjadi CEO pada 1979. Pada 1991, ia menjadi CEO di Bakrie & Brothers, milik Aburizal Bakrie, di mana ia berhasil meningkatkan keuntungan kelompok usaha Bakrie hingga 30 persen dalam setahun.

Selain sebagai CEO, Tanri Abeng juga memegang banyak posisi senior noneksekutif di berbagai organisasi pemerintahan dan LSM. Ketika pemerintah ingin melakukan pendayagunaan, restrukturisasi, dan privatisasi BUMN, Tanri Abeng dianggap paling kompeten dan diangkat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dalam Kabinet Pembangunan VII hingga Kabinet Reformasi Pembangunan pada 1998-1999.

Setelah tidak menjabat sebagai menteri, Tanri Abeng menjabat sebagai komisaris utama di PT Telkom Indonesia, PT Pertamina Persero, dan PT Bio Farma. Ia juga aktif dalam mengembangkan pemikiran dan pendidikan manajemen serta menulis buku. Pada 2011, ia mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan. (ant)
 
 


Berita Lainnya