Otomotif

Kenali Ragam Penyebab Mesin Kendaraan Mati saat Digas

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 Mei 2024 11:30
Kenali Ragam Penyebab Mesin Kendaraan Mati saat Digas
Ilustrasi kendaran Suzuki Smash dengan menggunakan injektor.

JAKARTA- Penggunaan injeksi pada kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, telah menjadi pilihan banyak konsumen otomotif saat ini. Dengan perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan sistem karburator, teknologi injeksi tetap memiliki beberapa masalah.

Suzuki dalam laman resminya pada Rabu, membagikan sepuluh masalah umum yang sering terjadi ketika kendaraan dengan teknologi injeksi mati saat digas. Hal pertama yang bisa menyebabkan motor mati saat digas adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan. Kualitas bahan bakar sangat memengaruhi kinerja kendaraan, termasuk motor injeksi. Bahan bakar berkualitas rendah memiliki oktan yang rendah, yang dapat menyebabkan motor mati tiba-tiba saat digas. Pemilik kendaraan disarankan untuk menggunakan bahan bakar berkualitas sesuai dengan anjuran pabrikan.

Penyebab kedua adalah aki yang rusak atau dayanya lemah. Hal ini dapat berdampak besar pada sistem starter dan sistem injeksi motor. Tanpa daya yang cukup, ECU (Electronic Control Unit) motor tidak dapat mengatur injeksi bahan bakar dengan efektif, menyebabkan motor tidak menyala atau mati saat beroperasi.

Penyebab ketiga adalah kendaraan yang tidak memiliki cukup bahan bakar. Hal ini sering terjadi karena pengendara tidak menyadari atau mengabaikan indikator bahan bakar yang sudah menunjukkan level rendah. Selanjutnya, penggunaan bahan bakar yang tidak bersih serta pemeliharaan yang kurang baik dapat menyebabkan injektor bahan bakar tersumbat. Hal ini mengakibatkan aliran bahan bakar ke mesin tidak lancar, sehingga kinerja motor menurun dan bisa menyebabkan injeksi motor mati.

Saringan udara yang kotor juga dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke mesin, yang sangat penting untuk pembakaran yang efisien. Udara yang tidak cukup bisa mengganggu rasio udara-bahan bakar yang ideal dan menyebabkan motor berjalan tidak stabil atau bahkan mati.

Sensor injeksi yang memiliki peran penting dalam mengontrol jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke mesin juga bisa menjadi penyebab masalah. Sensor yang rusak atau kotor bisa menyebabkan pembacaan yang salah, sehingga mesin tidak mendapatkan campuran bahan bakar dan udara yang optimal. Akibatnya, mesin bisa mati tiba-tiba.

Mesin yang terlalu panas merupakan masalah serius yang sering diabaikan. Kondisi ini dapat menyebabkan motor injeksi mati saat lepas gas. Jika tidak ditangani, panas berlebih dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mesin. Overheating bisa disebabkan oleh kekurangan cairan pendingin atau masalah pada sistem pendingin.

Busi yang sudah tua atau rusak juga dapat menjadi penyebab motor mati. Busi yang tidak dapat memproduksi percikan api yang cukup untuk memulai proses pembakaran di dalam mesin, atau busi yang kotor atau memiliki celah elektroda yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dapat memengaruhi kinerja mesin.

Selain itu, endapan dalam tangki bahan bakar dapat menghambat aliran bahan bakar ke mesin, yang akhirnya bisa menyebabkan mesin mati. Masalah terakhir adalah penyumbatan pada katup mesin akibat endapan yang mengganggu aliran udara yang diperlukan untuk pembakaran. Ini sering terjadi akibat penggunaan bahan bakar yang kurang bersih atau akumulasi residu dari waktu ke waktu. (ant)
 
 


Berita Lainnya