Olahraga

Jelang GP Australia, Hamilton Kritik Akuntabilitas FIA

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
22 Maret 2024 12:00
Jelang GP Australia, Hamilton Kritik Akuntabilitas FIA
Pembalap Formula 1 tim Mercedes Lewis Hamilton.

JAKARTA - Lewis Hamilton mengkritik kurangnya akuntabilitas dalam pengelolaan organisasi balap dan mendukung upaya hukum Susie Wolff terhadap Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) terkait dugaan konflik kepentingan.

“Saya sangat bangga pada Susie, dia sangat berani dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang luar biasa, dia adalah seorang pemimpin,” kata Hamilton jelang GP Australia dilansir AFP, Kamis (21/3/2024). “Di dunia di mana orang sering diam, sikapnya yang tangguh memberikan pesan yang luar biasa. Saya senang dia mengambil tindakan tersebut di dunia (F1), karena kurangnya akuntabilitas dalam olahraga dan FIA," tambah Hamilton.

“Segala sesuatunya terjadi secara tertutup, tidak ada transparansi, tidak ada akuntabilitas," lanjut pembalap Inggris itu. Direktur akademi pembalap wanita Formula 1 Susie Wolff menggugat Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) karena diduga terlibat konflik kepentingan dengan suaminya, kepala tim Mercedes Formula 1 Toto Wolff.

FIA menyelidiki Susie dan Toto Wolff atas dugaan pertukaran informasi terkait Formula 1 yang dianggap menguntungkan keduanya. Penyelidikan dilakukan setelah laporan majalah yang menyebutkan pimpinan tim balap lainnya khawatir jika Mercedes mendapatkan informasi berharga melalui Susie dan Toto Wolff.

FIA telah menghentikan investigasi itu. Formula 1 dan Mercedes juga menolak tuduhan tersebut. Kesembilan tim F1 lainnya mengeluarkan pernyataan serupa yang mengklarifikasi mereka tidak mengajukan keluhan kepada FIA tentang hubungan keluarga Wolff. Hamilton berharap kasus Wolff-FIA bisa membawa perubahan pada Formula 1 dan olahraga balap lainnya dengan tata kelola yang lebih terbuka dan transparan.

“Olahraga ini masih didominasi laki-laki," ujar Hamilton. "Kami hidup pada masa di mana jika Anda mengajukan keluhan, Anda akan dipecat. Dan itu adalah narasi yang buruk untuk diproyeksikan, terutama ketika kami berbicara tentang inklusivitas". (ant)


Berita Lainnya