Olahraga

Indonesia Open, Catatan "Lampu Kuning" untuk Bulu Tangkis Nasional

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
10 Juni 2024 13:00
Indonesia Open, Catatan "Lampu Kuning" untuk Bulu Tangkis Nasional
Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung

JAKARTA - Hari terakhir turnamen Indonesia Open 2024 berlangsung dengan suasana yang berbeda. Hujan deras mengguyur kawasan Istora Senayan, Jakarta, membuat kursi-kursi di arena pertandingan masih banyak yang kosong meskipun pengunjung sudah datang.

Pada edisi kali ini, Indonesia tidak berhasil menempatkan satu pun wakil di partai puncak turnamen BWF Super 1000 tersebut. Hal ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa "rumah bulu tangkis" yang biasanya penuh dengan penggemar, malah terlihat cukup lengang.

Meskipun sorak-sorai "eaa... eaaa..." dan tepuk tangan dari penonton masih terdengar, tidak bisa dipungkiri bahwa "jiwa" Istora sebenarnya datang dari para pahlawan olahraga bangsa yang dapat bertanding hingga partai yang cukup jauh di hadapan publik sendiri.

Indonesia Open 2024 merupakan ajang penentuan seeding (unggulan) Olimpiade Paris 2024. Maka, harapan dan ekspektasi penggemar bulu tangkis Indonesia begitu tinggi untuk melihat para jagoannya melangkah jauh dalam rangkaian tur Asia kali ini.

Langkah terjauh dari wakil Indonesia datang dari pasangan ganda putra non-pelatnas, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi, di babak semifinal. Sabar/Reza, yang untuk pertama kalinya berhasil menembus partai empat besar turnamen dengan level Super 1000, harus menelan kekalahan dari wakil Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee, dengan skor 27-29, 13-21.

Di sisi lain, ganda putra pelatnas Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, hanya mampu melangkah hingga babak delapan besar setelah mengakui keunggulan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) melalui rubber game ketat 16-21, 21-15, 21-23.

Laju terjauh dari atlet pelatnas sekaligus wakil Indonesia di Paris adalah tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria mampu melangkah cukup baik dengan mencapai babak perempat final sebelum akhirnya menyerah dari wakil China, Wang Zhi Yi, dengan skor 8-21, 18-21.

Lima wakil Indonesia lainnya yang mengamankan tempat di Paris gugur di fase pertama Indonesia Open 2024. Dari sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie terhenti di 32 besar. Ginting kalah dari Kenta Nishimoto (Jepang) dengan skor 21-17, 11-21, 8-21, sementara Jonatan, yang akrab disapa Jojo, harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Leong Jun Hao, dengan skor 18-21, 21-13, 17-21.

Pada sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga tersingkir di 32 besar setelah dikalahkan rekan satu negara, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dengan skor 14-21, 17-21. Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terhenti langkahnya di babak kedua setelah dikalahkan wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dengan skor 18-21, 19-21. Adapun di sektor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga tersingkir di babak awal setelah kalah dari wakil Chinese Taipei, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang, dengan skor 16-21, 21-18, 17-21.

Catatan ini menjadi "lampu kuning" atau peringatan bagi bulu tangkis Indonesia untuk bangkit lebih kuat di panggung olahraga terbesar di dunia bulan depan. Meskipun skuad bulu tangkis putra dan putri Indonesia mampu menembus babak final di ajang beregu Piala Thomas dan Uber 2024 di Chengdu, China, beberapa waktu lalu, menjaga konsistensi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus cepat diselesaikan.

Setelah Piala Thomas dan Uber, Indonesia tidak berhasil membawa pulang satu pun gelar juara dari empat turnamen BWF yang digelar. Pencapaian tertinggi Indonesia di empat turnamen Asia itu adalah satu gelar runner-up di Thailand Open (diraih oleh ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi), satu gelar runner-up di Malaysia Masters (diraih oleh ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari), dan satu gelar runner-up di Singapore Open (diraih oleh ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto).

Di kandang sendiri, Indonesia tidak bisa menempatkan satu wakil pun di babak final. Tak adanya wakil Indonesia di partai puncak Indonesia Open ini mengulangi catatan pada edisi 2022.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Ricky Soebagdja, mengaku kecewa dengan performa para pebulu tangkis Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada turnamen Indonesia Open 2024.

“Kurang lebih 31 atlet Indonesia pada ajang Indonesia Open 2024 tidak tampil maksimal dan masih jauh dari harapan PBSI serta kami semua,” ungkap Ricky dalam jumpa pers.

“Kekecewaan yang luar biasa dengan atlet pelatnas yang lolos ke perempat final ada dua wakil saja. Padahal ini adalah ajang yang begitu besar menjelang Olimpiade Paris 2024 sehingga kami akan evaluasi menyeluruh,” tambahnya.

Waktu menuju Olimpiade Paris tinggal beberapa pekan lagi, tetapi masih banyak perbaikan yang harus dilakukan dengan penuh perhatian. Bukan hanya tugas pemain untuk memberikan penampilan terbaik, tetapi upaya mereka juga tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang senantiasa mendorong mereka agar dapat melangkah jauh dengan pasti di Paris.

Bulu tangkis merupakan olahraga yang sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia karena deretan prestasinya yang begitu harum dan berkilau dari generasi ke generasi. Walaupun saat ini prestasi tersebut mungkin sedikit meredup, keyakinan dan harapan agar bulu tangkis dapat menjaga tradisi medali untuk Indonesia tetap ada.

Seperti layaknya lampu lalu lintas, "lampu kuning" adalah tanda untuk berhenti sejenak dan tidak lengah. Sebelum akhirnya lampu berubah warna menjadi hijau — tanda agar kita segera kembali melangkah menuju tujuan akhir yang dinanti: bulu tangkis Indonesia berjaya lagi dan terus-menerus dicintai. (ant)
 
 


Berita Lainnya